Kamis 03 Mar 2022 03:40 WIB

Persatuan Cendekiawan Muslim Dunia Minta Akhiri Perang Rusia-Ukraina

Persatuan Cendikiawan Muslim Dunia menyerukan agar mengakhiri perang Rusia-Ukraina.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Agung Sasongko
Timeline invasi Rusia ke Ukraina
Foto: Tim infografis Republika
Timeline invasi Rusia ke Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- The International Union of Muslim Scholars (IUMS) menyerukan agar mengakhiri perang Rusia di Ukraina,.Menurut pernyataan yang diunggah di situs IUMS itu, mereka menyerukan dialog serius untuk dimulai antara kedua belah pihak berdasarkan ikatan bertetangga dan kepentingan bersama.

"Kami menolak dan mengutuk invasi militer dan ekspansi serta hegemoni militer tanpa henti,"tulis pernyataan tersebut dilansir di laman middleeastmonitor.com, Rabu (2/3/2022).

Baca Juga

Sementara itu, pernyataan itu mengatakan bahwa IUMS menyampaikan doa dan permohonan bagi para pengungsi dan menindaklanjuti dengan keprihatinan besar atas kondisi yang dialami wanita terlantar, anak-anak dan orang tua yang melarikan diri dari konflik dan meninggalkan rumah mereka.

Mereka juga menyerukan semua badan amal dan kemanusiaan dan internasional di dunia Islam dan di tempat lain untuk mempercepat pengiriman bantuan kemanusiaan, makanan dan kesehatan untuk saudara-saudara yang terlantar.

Hal ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad (saw) mengatakan  "Tidak beriman salah satu dari kita sampai kita mencintai untuk saudaramu apa yang kita cintai untuk diri sendiri."

IUMS menegaskan kembali bahwa melindungi dan merawat setiap jiwa adalah amal, dan ada pahala yang besar di sisi Allah Yang Maha Esa. Oleh karena itu, mereka menyerukan organisasi kesehatan dan medis untuk melakukan tugas mereka terhadap yang terluka dan sakit.

"Kami mendesak negara-negara yang memiliki hubungan baik dengan kedua belah pihak seperti Turkiy dan Pakistan untuk melakukan upaya mediasi yang tulus dan serius untuk segera menghentikan perang yang menghancurkan," tulis unggahan IUMS.n 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement