Operasi Keselamatan Progo Polda DIY Kedepankan Edukasi
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Operasi Keselamatan Progo Polda DIY Kedepankan Edukasi (ilustrasi). | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Memasuki hari ke dua Operasi Keselamatan Progo 2022, Polda DIY melaksanakan kegiatan preemtif dan preventif. Kali ini, kegiatan dilaksanakan di di simpang Teteg Malioboro dan simpang empat Monumen Jogja Kembali (Monjali).
Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto mengatakan, petugas kepolisian yang tergabung dalam Operasi Keselamatan Progo 2022 tersebut melakukan kegiatan patroli mobile. Lalu, penjagaan dan pengaturan serta memberikan sosialisasi dan edukasi.
"Tentang tertib berlalu lintas bagi pengguna jalan yang melintas Tetap Malioboro dan Monjali," kata Yuliyanto melalui rilis yang diterima Republika, Rabu (2/3).
Wadir Lantas Polda DIY, AKBP Hendra Gunawan menuturkan, Operasi Keselamatan Progo 2022 merupakan salah satu cara kepolisian untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Sebab, ia menekankan, lalu lintas kini menjadi urat nadi kehidupan.
Hendra berpendapat, ketertiban dan kedisiplinan masyarakat dalam berkendara akan berdampak terhadap semakin bagusnya mobilitas masyarakat. Di sisi lain, dengan kelancaran lalu lintas bisa menjadi capaian dari produktifitas masyarakat.
Selain itu, Operasi Keselamatan Progo 2022 dimaksudkan untuk membangun sebuah kesadaran pengguna jalan agar berlalu lintas secara aman dan selamat. Pasalnya, ia mengingatkan, terjadi pelanggaran tidak cuma dapat berakibat kepada kecelakaan.
"Akibat kecelakaan merugikan masyarakat, dalam hal ini pengguna jalan," ujar Hendra.
Yuliyanto menambahkan, Operasi Keselamatan Progo 2022 dilaksanakan dalam situasi pandemi. Jadi, mengedepankan preemtif, preventif, persuasif, humanis dan edukatif, tapi pelanggaran kasat mata yang bisa berakibat kecelakaan dilakukan tindak tegas.
"Diharapkan masyarakat selalu mengutamakan keselamatan saat berkendara dan tetap mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19," kata Yuliyanto.