Kamis 03 Mar 2022 11:06 WIB

Indonesia Urutan Ketiga Dunia Fatalitas Covid-19

Varian Omicron yang tidak seberat Delta tetap timbulkan fatalitas tinggi.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Indira Rezkisari
Petugas pemikul jenazah mengenakan alat pelindung diri (APD) memakamkan jenazah pasien Covid-19.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas pemikul jenazah mengenakan alat pelindung diri (APD) memakamkan jenazah pasien Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Data yang dikompilasi oleh John Hospkins University per 1 Maret 2022 menyebutkan Indonesia menempati urutan ketiga terbanyak dunia terkait fatalitas (Case Fatality Ratio/CFR) akibat Covid-19. Tercatat CFR Indonesia sekitar 2,7 persen.

"Kalau kita lihat data dunia yang dikompilasi John Hospkins University per 1 Maret 2022, dicantumkan bahwa Indonesia ada di urutan ketiga teratas dalam angka fatalitas yang disebut 'Observed Case Fatality Ratio'," ujar Mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) Asia Tenggara dan Mantan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Tjandra Yoga Aditama seperti dalam ketererangan tertulis yang diterima Republika, Kamis (3/3/2022).

Baca Juga

Ia menjelaskan, angka ini menunjukkan dari setiap 100 kasus Covid-19 di sebuah negara maka berapa banyak yang meninggal dunia. Jadi, dia menambahkan, angka ini jelas menunjukkan dampak penyakit terhadap terjadinya kematian di masing-masing negara.

"Kita (Indonesia) tertinggi ketiga di dunia dengan angka fatalitas “Observed Case Fatality Ratio” sebesar 2,7 persen di bawah Peru dan Meksiko," katanya.

Padahal, dia menyontohkan, negara Asia lain peringkatnya jauh lebih rendah yaitu India dan Vietnam yaitu di urutan 12 yakni 1,2 persen kasus Covid-19 nya yang meninggal dunia, kemudian Jepang di urutan ke 20 dengan CFR 0,5 persen. Lalu negara yang sedang ramai dibicarakan yaitu Ukraina peringkat keenam dengan 2,2 persen dan Rusia peringkat ketujuh dengan kematian 2,1 persen akibat Covid-19.  

"Akan amat baik kalau kematian di hari-hari ini dapat lebih terkendali, walaupun jumlahnya memang jauh lebih kecil daripada waktu Delta yang lalu," ujarnya.

Ia menyebutkan kematian harian per 2 Maret 2022 kemarin ada 376 pasien Covid-19 Indonesia yang meninggal dunia. Walaupun memang angka ini jauh lebih rendah daripada waktu Delta, tetapi Tjandra meminta sekian ratus jiwa yang meninggal setiap hari tentu perlu mendapat perhatian pula.

Apalagi, dia menyebutkan saat varian Delta menyerang tadinya angka kematian 27 Me 2021 adalah 136 orang dan lalu naik menjadi 2.069 wafat pada 27 Juli 2021. Artinya angka kematian saat varian Delta naik  sekitar 15 kali lipat dalam 2 bulan.

"Nah, pada Omicron ini, pada 3 Januari 2022 yang meninggal lima orang dan kemarin 376 orang, sudah naik 75 kali dalam 2 bulan juga. Tentu baik dikaji kenapa pada Omicron yang tidak seberat Delta tapi kok kenaikan angka kematian tinggi sekali dalam kurun waktu yang sama-sama 2 bulan," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement