Porda dan Peparda di Sleman, Libatkan Sekitar 4.000 Atlet

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin

Porda dan Peparda di Sleman, Libatkan Sekitar 4.000 Atlet (ilustrasi).
Porda dan Peparda di Sleman, Libatkan Sekitar 4.000 Atlet (ilustrasi). | Foto: ANTARA/Budi Candra Setya

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Pemkab Sleman terus mematangkan persiapan Pekan Olahraga Daerah (Porda) dan Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) DIY. Jika kasus Covid-19 di DIY, terutama Kabupaten Sleman terkendali, kedua agenda rencananya digelar 1-9 September 2022.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman, Agung Armawanta mengatakan, persiapan sudah dilakukan Sleman yang akan menjadi tuan rumah sejak 2019. Baik untuk opening ceremony dan closing ceremony, maupun venue-venue yang digunakan.

Rencananya, akan ada 45 cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan dalam Porda, dan 11 cabor yang akan dipertandingkan di Peparda. Sebagian besar cabor akan diadakan di Sleman, dan ada beberapa cabor yang dihelat di luar Sleman.

Dana hibah telah pula dicairkan sejak Februari 2022, sehingga pelatihan-pelatihan sudah bisa dilaksanakan. Agung mengingatkan, perlu kerja sama dari seluruh elemen untuk menyukseskan kedua agenda yang diperkirakan melibatkan sekitar 4.000 atlet.

Baca Juga

Sebab, tidak cuma dibutuhkan dari Pemkab Sleman sebagai tuan rumah, tapi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan National Paralympic Committee (NPC). Serta, Satgas Penanganan Covid-19 Nasional untuk petunjuk pelaksanaan lapangan nantinya.

"Kami berharap kita bisa lebih baik lagi, kita akan berusaha untuk tetap sembada. Pada 2017 kita juara, 2019 kita juara dan 2022 kita tetap berharap tetap sembada," kata Agung, Kamis (3/3).

Perbaikan venue-venue sudah dilakukan agar siap digunakan. Beberapa lokasi di Kabupaten Sleman yang akan digunakan untuk pertandingan seperti Gedung Kesenian, Gedung Serbaguna, GOR Pangukan, GOR UNY, GOR Klebengan dan Stadion Maguwoharjo.

Agung menjelaskan, cabor-cabor yang dipertandingkan memiliki dua kriteria, yang membutuhkan penonton dan ada pula yang tidak terlalu membutuhkan penonton. Misal, sepak bola, basket, voli dan bulu tangkis yang memang sangat memerlukan penonton.

Tapi, ia menerangkan, ada pula cabor-cabor yang dirasa tidak terlalu membutuhkan kehadiran penonton dan biasanya membutuhkan konsentrasi tinggi seperti catur dan memanah. Sekalipun ada, biasanya jauh dan tidak banyak diizinkan membuat suara.

"Jika dikehendaki adanya penonton dimungkinkan jumlahnya dibatasi, tapi yang penting semuanya telah memenuhi standar protokol kesehatan, termasuk lewat Peduli Lindungi ," ujar Agung. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


MAN 1 Sleman Sosialisasikan Program Sekolah dan Asrama Gratis

Pusat Dokumen Rampung, Suara Muhammadiyah Kini Targetkan SM Tower

Kasus Harian Covid-19 di Sleman Terus Naik, Tembus 600 Orang

Dua Selter Covid-19 di Sleman Hampir Penuh

Kabupaten Sleman Miliki Bengkel Kursi Roda, Bisa Sesuaikan Kebutuhan Pengguna

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark