REPUBLIKA.CO.ID, MINSK -- Sebanyak tujuh ambulans militer Rusia berukuran besar tiba di belakang rumah sakit Belarusia, yang berjarak sekitar 48 kilometer dari perbatasan Ukraina pada Selasa (1/3/2022) malam. Ambulans tersebut mengangkut militer Rusia yang terluka.
Konvoi itu adalah bagian dari apa yang menurut penduduk dan dokter dalam beberapa hari terakhir menjadi aliran tetap tentara Rusia yang terluka dalam pertempuran sengit di sekitar Kyiv, ibu kota Ukraina, di mana kemajuan Rusia terhenti dalam menghadapi perlawanan yang kuat.
Seorang dokter di rumah sakit yang terletak di wilayah Gomel Belarus selatan, tempat utama serangan Rusia, mengatakan pasukan Rusia yang terluka mulai berdatangan pada Senin. "Saya harap mereka tidak memenjarakan saya karena membagikan ini," katanya dilansir dari Gulf Today, Kamis (3/3/2022).
Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa mengatakan salah satu anggotanya tewas dalam penembakan di kota Kharkiv, Ukraina. “Maryna Fenina terbunuh saat mendapatkan pasokan untuk keluarganya,” kata kelompok itu dalam rilis berita Rabu. Fenina bekerja dengan misi pemantauan organisasi di Ukraina.
Di Kharkiv dan kota-kota lain di Ukraina, rudal, peluru dan roket menghantam bangunan tempat tinggal dan pusat kota, membunuh dan melukai warga sipil tak berdosa, wanita, pria dan anak-anak.
Ketua organisasi tersebut, Menteri Luar Negeri Polandia Zbigniew Rau dan Sekretaris Jenderal Helga Maria Schmid menyampaikan belasungkawa mereka. “Belasungkawa dan simpati kami yang terdalam ditujukan kepada keluarga Maryna. Maryna adalah anggota tim SMM yang berharga, dan rekan-rekan kami di Ukraina tetap berhubungan dekat dengan keluarganya untuk menawarkan dukungan kami,” katanya.
Organisasi tersebut meluncurkan misi pemantauan Ukraina pada 2014 sebagai tanggapan atas permintaan dari pemerintah Ukraina dan persetujuan dari 57 negara peserta kelompok tersebut. Misi tersebut mengamati dan melaporkan situasi di Ukraina dan bertujuan memfasilitasi dialog.
https://www.gulftoday.ae/news/2022/03/03/russian-casualties-arrive-at-belarus-hospital