RSA UGM Genap Berusia Satu Dekade
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
RSA UGM Genap Berusia Satu Dekade. Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM | Foto: UGM
REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM) memperingati hari ulang tahun ke-10. Tahun ini, peringatan mengusung tema 'Dengan Sinergi dan Kolaborasi, RSA UGM Bangkit dan Berkembang untuk Melayani Masyarakat.'
Direktur Utama RSA UGM, Dr Darwito mengatakan, sinergi dan kolaborasi menjadi kekuatan RSA UGM. Sebab, di dunia manapun tanpa keduanya siapapun tertinggal. Dalam peringatan 10 tahun, RSA UGM mencanangkan program dan pelayanan baru.
Hal itu untuk terus mendukung program-program dalam bidang kesehatan dan pelayanan masyarakat. Selain itu, RSA UGM berusaha terus mendorong aktivitas penelitian oleh civitas hospitalia RSA UGM dan civitas academika UGM demi menunjang pelayanan RSA.
"Sebagai rumah sakit pendidikan dan rumah sakit berbasis riset. Civitas hospitalia dan civitas akademika bersama bergandengan tangan, bersinergi, dan berkolaborasi, sehingga terwujud RSA UGM yang kita cita-citakan," kata Darwito, Kamis (3/3).
RSA UGM yang merupakan salah satu RS PTN di Indonesia didirikan sebagai tempat pendidikan klinis. Serta, untuk merespon perkembangan pelayanan rumah sakit dunia yang mengarah kepada pelayanan terpadu, multiprofessional dan komprehensif.
Ia menerangkan, RSA UGM pada mulanya didirikan dengan peraturan Rektor pada 4 Januari 2010 dengan nama Hospital Akademik. Kemudian, diperbarui lagi dengan Peraturan Rektor pada 1 Maret 2011 dengan nama Rumah Sakit Akademik UGM.
RSA UGM mendapat izin pendirian dari Dinkes DIY berdasarkan Surat Izin Pendirian RSU Keputusan Kepala Dinas Kesehatan DIY 445/8285/V.2 30 September 2011. Pada 4 Januari 2012, RSA UGM mendapat izin operasional sebagai RSU dari Dinkes DIY.
Darwito menuturkan, RSA UGM berkembang ke arah yang sesuai cita-cita pendulunya sebagai rumah sakit pendidikan yang bertaraf internasional. Hal ini bukan menjadi sekadar slogan karena RSA mulai menapakkan tahap-tahap untuk menuju ke arah itu.
"RSA UGM menghadirkan layanan dengan pemanfaatan teknologi kedokteran melalui peralatan medis generasi terbaru oleh dokter-dokter ahli berdedikasi, perawat dan operator yang handal dan didukung pula manajemen yang profesional," ujar Darwito.
Dewan Pengawas RSA UGM, Prof Djagal Wiseso Marseno mengungkapkan, pada usia yang masih muda RSA UGM telah memiliki berbagai prestasi luar biasa. Djagal sendiri merupakan Wakil Rektor UGM Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan UGM.
"RSA UGM sudah menjadi salah satu rumah sakit yang diperhitungkan di DIY," kata Djagal.
Pada masa pandemi, RSA UGM turut berkontribusi dalam upaya-upaya penanggulangan dan menjadi salah satu RS rujukan. Menurut Djagal, seluruh SDM di RSA UGM harus kompak, kolaboratif dan senantiasa bersinergi untuk hadapi tantangan ke depan.