REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sya'ban adalah bulan kedelapan dalam kalender Islam (hijriah) dan salah satu bulan penting dalam kalender Islam. Meskipun bukan salah satu dari empat bulan suci, Sya'ban merupakan bulan yang sangat penting dalam hal ibadah.
Sya'ban penuh dengan kesempatan untuk mengoptimalkan perbuatan baik kita dan mendekatkan diri kepada Nabi Muhammad SAW. Caranya dengan melimpahkan shalawat kepada Nabi SAW.
Satu Sya'ban jatuh pada 4 Maret 2022. Sedangkan malam Nisfu Sya'ban jatuh pada 17 Maret 2022 bakda maghrib.
Keutamaan Nisfu Sya’ban berupa pengampunan dosa dan pahala ibadah yang lebih besar dari biasanya. Misalnya, ibadah di bulan Ramadhan lebih memuaskan daripada ibadah di bulan-bulan lainnya. Pahala untuk beribadah di Masjidil Haram sama dengan sholat di masjid biasa.
Hadits berbunyi bahwa Rasulullah Muhammad SAW bersabda: "Sya'ban itu bulan antara Rajab dan Ramadhan. Bulan ini banyak diabaikan oleh umat manusia, padahal dalam bulan ini (Sya'ban) amal-amal hamba itu diangkat (diterima oleh Allah). Aku ingin amalku diterima oleh Allah di bulan Sya'ban dalam keadaan aku berpuasa."
“Walaupun dasar malam Nisfu Sya'ban berupa hadits dha'if atau mungqathi', dianggap cukup karena amalan malam Nisfu Sya'ban berasal dari fadha'ilul a'mal yang merupakan bentuk anjuran, ibadah, dan sebagai motivator untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT," dikutip dari buku Husnul Bayan fi Lailatin Nishfi min Sya’ban yang merupakan buku risalah karya Syekh Abdullah Muhammad al-Ghimari.