Pentingnya Literasi Digital bagi Anak
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pentingnya Literasi Digital bagi Anak (ilustrasi). | Foto: Freepik.com
REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pemanfaatan teknologi informasi saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat, termasuk kalangan anak-anak. Dengan perkembangan teknologi informasi, menjadikan akses anak dalam menggunakan media digital juga semakin mudah.
Terlebih, kegiatan anak saat ini juga banyak yang memerlukan media digital, salah satunya untuk menunjang pembelajaran daring. Sehingga, mengakibatkan waktu anak lebih banyak untuk mengakses media digital.
Hal ini pun menjadi perhatian bagi dosen Prodi Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlah (UAD), Nur Alifah Septiani untuk memberikan pengetahuan terkait literasi digital bagi anak. Alifah pun menggelar kegiatan literasi digital kepada anak-anak di Sanggrahan, Jetis, Kabupaten Bantul, yang bekerja sama dengan Pojok Baca Al-Alaq.
"Kegiatan ini untuk memberikan pengetahuan kepada anak-anak yang aktif di Pojok Baca Al-Alaq mengenai keuntungan dan kerugian berselancar di dunia maya. Sehingga anak-anak lebih berhati-hati ketika mengakses internet," kata Alifah dalam siaran pers yang diterima Republika belum lama ini.
Kegiatan literasi digital ini dilakukan secara berkelanjutan. Ia menjelaskan, kegiatan ini dilakukan tiga bulan sekali, namun tetap dengan mempertimbangkan situasi pandemi Covid-19 saat ini.
"Apabila diadakan secara daring tampaknya kurang efektif, melihat latar belakang anak-anak yang beragam," ujarnya.
Literasi ini pun digelar dengan menghadirkan beberapa pemateri, salah satunya Muhammad Thoyib Amali. Menurut Thoyib, literasi digital sangat penting untuk dikenalkan kepada anak-anak. Bahkan, literasi digital ini harus diberikan sejak usia dini.
"Dimulai dari usia dini, anak-anak hendaknya diajari tentang etika bermedia digital agar mereka bisa dengan bijak memanfaatkan media yang ada," kata Thoyib.
Terutama literasi terkait penggunaan media sosial yang saat ini tidak bisa dihindarkan dari kehidupan sehari-hari. Dengan adanya etika bermedia dan literasi digital, katanya, akan akan jauh lebih memahami apa yang seharusnya dan tidak seharusnya dilakukan saat memanfaatkan media digital.
"Seperti tentang bagaimana menyampaikan pendapat yang baik di internet, hingga bagaimana mengenali hoaks atau kabar palsu," ujarnya.
Menurutnya, kegiatan literasi digital ini juga dapat diadaptasi di lingkungan keluarga maupun sekolah. Sebab, di dua lingkungan tersebut merupakan sumber utama bagi anak-anak untuk belajar.