REPUBLIKA.CO.ID, PASAMAN BARAT – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta pemerintah daerah atau Satuan Tugas Tanggap Darurat Bencana Pasaman Barat mempercepat validasi data korban gempa Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar). Menko PMK mengatakan, validasi data korban gempa setidaknya harus selesai jelang berakhirnya masa tanggap darurat bencana di Pasaman Barat, yaitu pada 10 Maret mendatang.
"Percepat validasi data korban gempa dan pengungsi karena ini kaitannya nanti dengan pemberian bantuan kepada warga yang terdampak," kata Muhadjir Effendy saat meninjau lokasi pengungsian korban gempa di Pasaman Barat, di Simpang Empat, Kamis (3/3/2022).
Selain itu, lanjutnya, data tersebut akan menjadi pijakan untuk rencana pemberian uang tunggu dan pembangunan hunian sementara bagi warga yang rumahnya tidak bisa ditempati. Selain rumah warga, Muhadjir Effendy juga meminta percepatan data kerusakan infrastruktur serta fasilitas umum.
"Diharapkan pada 10 Maret nanti yang menjadi batas tanggap darurat bencana, pendataan sudah selesai dan final," katanya.
Muhadjir melakukan kunjungan dengan didampingi Gubernur Sumbar Mahyeldi, Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto. Berdasarkan data sementara dampak gempa Pasaman Barat mengakibatkan korban jiwa sebanyak enam orang, dengan rincian empat orang tertimpa reruntuhan, dan dua orang pascagempa.
Satu relawan juga meninggal dunia saat turun ke Pasaman Barat. Gempa juga dilaporkan merusak 3.094 unit rumah warga, 29 rumah ibadah, 33 sekolah, 10 fasilitas kesehatan, dan lima unit perkantoran.
Diketahui jumlah warga yang mengungsi saat ini mencapai 11 ribu lebih karena rumahnya rusak dan warga khawatir akan gempa susulan. Dalam peninjauan langsung tersebut, Muhadjir meminta agar kebutuhan pengungsi bisa dipenuhi, terutama untuk kebutuhan dasar seperti makanan, minum, dan lainnya.
"Dari hasil peninjauan tadi saya lihat (bantuan) sudah ada, namun perlu disinkronkan data pengungsi di tiap-tiap lokasi. Agar jumlah orang di sana sesuai dengan kebutuhan," katanya.