Jumat 04 Mar 2022 09:35 WIB

Penjualan Properti 2022 Diprediksi Meningkat, Pengembang Siapkan Hunian Terjangkau

Pasar paling dominan mencapai 85 persen dari bisnis properti adalah rumah tapak

Rumah tapak tetap menjadi bintang di sektor properti dengan alasan bahwa produk ini dapat menjadi tools of investment yang nilai jualnya akan menanjak di kemudian hari. Tampak hunian Cendana Cove  (Ilustrasi)
Foto: cendana homes
Rumah tapak tetap menjadi bintang di sektor properti dengan alasan bahwa produk ini dapat menjadi tools of investment yang nilai jualnya akan menanjak di kemudian hari. Tampak hunian Cendana Cove (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Nilai penjualan properti hunian di tahun 2021 mencapai Rp 88 triliun. Pengamat bisnis properti Panangian Simanungkalit memprediksi pada tahun 2022 secara keseluruhan bisnis perumahan akan dapat meningkat 20 persen mencapai Rp 110 triliun. Pasar paling dominan hingga mencapai 85 persen dari keseluruhan bisnis properti di Indonesia adalah sub sektor rumah tapak. 

Optimisme meningkatnya penjualan properti di tahun ini juga disampaikan CEO PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) John Riady yang sangat yakin bahwa sektor properti di tahun 2022 akan lebih cerah lagi. “Tantangan di Indonesia adalah kebutuhan hunian yang tinggi. Pemerintah berusaha menyediakan solusi antara lain dengan Program Sejuta Rumah yang merupakan gerakan percepatan dan kolaborasi antara Pemerintah dengan para pelaku pembangunan perumahan dalam menyediakan hunian yang layak bagi masyarakat Indonesia. LPKR sebagai perusahaan properti terkemuka di Indonesia mendukung program Pemerintah untuk menyediakan perumahan dengan harga terjangkau bagi konsumennya,” katanya dalam keterangan tertulisnya Jumat (4/3/2022).

Baca Juga

“Kami percaya bahwa perusahaan dengan bisnis berkelanjutan atau sustainable business adalah perusahaan yang dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat, bagaimana bisnis perusahaan dapat menjadi solusi bagi kebutuhan konsumen. Maka dari itu, LPKR sebagai market leader dalam bisnis properti berinisiatif menerapkan prinsip Environment Social Governance atau ESG dalam operasional bisnisnya yaitu menyatukan profit dan purpose sehingga bisnis dan masyarakat secara bersama akan menjadi lebih maju.”

LPKR memiliki visi ”Growing in Stewardship & Transforming Lives” yang pada intinya adalah memberikan pelayanan yang dapat mentransformasi kehidupan masyarakat menjadi lebih baik. Melalui bisnis intinya di bidang properti dan layanan kesehatan, LPKR konsisten melayani masyarakat antara lain dengan menyediakan hunian ramah lingkungan rumah ”simple yet modern” dengan harga terjangkau. “Menyatukan profit dan purpose sebagai langkah penerapan ESG merupakan salah satu goal kami. Memberikan impact kepada peningkatan kualitas kehidupan masyarakat sekaligus menjalankan perusahaan yang sustain dalam good governance,” kata John.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement