Jumat 04 Mar 2022 10:14 WIB

Dana Perbaikan Infrastruktur Dampak Bencana di Sukabumi Butuh Rp 8,7 Miliar

Bencana banjir dan longsor menerjang 68 titik lokasi di tujuh kecamatan Kota Sukabumi

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Puluhan pelajar SMP terdampak bencana banjir mendapatkan bantuan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi di SMPN 6 Sukabumi, Rabu (2/3/2022).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Puluhan pelajar SMP terdampak bencana banjir mendapatkan bantuan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi di SMPN 6 Sukabumi, Rabu (2/3/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Upaya perbaikan infrastruktur yang terdampak bencana banjir dan longsor akan segera dilakukan Pemerintah Kota Sukabumi. Berdasarkan hasil evaluasi penanganan bencana dibutuhkan dana perbaikan infrastruktur di 68 titik lokasi bencana sebesar Rp 8,7 miliar.

Sebelumnya, bencana banjir dan longsor menerjang 68 titik lokasi di tujuh kecamatan Kota Sukabumi pada 17 Februari 2022. Bencana ini menyebabkan kerusakan rumah warga dan fasilitas umum. '' Kami telah melakukan evaluasi penanganan pasca musibah di 68 titik bencana Kota Sukabumi,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, Kamis (3/3/2022). Dalam momen evaluasi itu dipaparkan kebutuhan mendesak perbaikan infrastruktur dan suprastruktur di lokasi bencana.

Baca Juga

Di mana kata Fahmi, dana perbaikan infrastruktur yang dibutuhkan sekitar Rp 8,7 miliar yang harus disiapkan untuk penanganan rumah rusak berat, sedang, dan ringan. Selain itu untuk perbaikan jaringan irigasi yang hancur, jembatan, jalan ke warga dan beberapa tempat ibadah yang rusak.

'' Nilai tersebut baru sebatas untuk perbaikan infrastruktur belum lagi harus menghitung berapa kebutuhan warga terdampak,'' kata Fahmi. Selain itu untuk memfasilitasi anak yang terdampak maka nilainya akan semakin besar.

Menurut Fahmi, dana perbaikan ini bisa bersumber dari bantuan gubernur Jabar, APBD Kota Sukabumi, dan para donatur yang merupakan kombinasi dan kolaborasi. Harapannya perbaikan infrastruktur di lokasi terdampak bencana bisa segera dilakukan.'' Sebelum bulan puasa diharapkan bisa tuntas,'' kata Fahmi. Namun hal tersebut akan terus dievaluasi dalam perkembangannya terkait anggaran dan kondisi di lapangan.

Sebelumnya, jumlah warga yang terdampak bencana banjir dan longsor di Kota Sukabumi pada Kamis (17/2/2022) lalu mencapai sebanyak 4.070 kepala keluarga (KK). Di mana bencana tersebut tersebar merata di tujuh kecamatan dan 25 kelurahan.

'' Data terakhir bencana pada 17 Februari 2022 lalu terjadi di 25 kelurahan di tujuh kecamatan,'' ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Imran Wardhani. Total warga terdampak bencana mencapai sebanyak 4.070 KK yang terdiri atas 12.567 jiwa.

Menurut Imran, jumlah rumah warga yang terdampak bencana sebanyak 3.753 unit. Rinciannya rumah rusak ringan 3.493 unit, rumah rusak sedang 173 unit dan rumah rusak berat 87 unit.

Bencana juga merusak sarana dan fasilitas umum. Di antaranya tempat ibadah 5 unit rinciannya sebanyak 2 unit rusak ringan, 2 unit rusak sedang, dan 1 unit rusak berat.

Selanjutnya, sarana sekolah/madrasah/pesantren 4 unit yakni 1 rusak ringan, 1 unit rusak sedang, dan 2 unit rusak berat. Bencana juga menyebabkan 1 unit sarana kesehatan rusak berat. Bencana banjir berdampak pada sebanyak 3.994 unit bangunan, longsor 25 unit serta banjir dan longsor 25 unit.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement