Jumat 04 Mar 2022 10:34 WIB

DPK Perbankan Capai Rp 7.116,7 Triliun pada Januari 2022

Pertumbuhan DPK pada Januari 2022 melambat dibandingkan Desemver 2021.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah buku tabungan (ilustrasi). Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan dana pihak keriga (DPK) perbankan sebesar Rp 7.116,7 triliun pada Januari 2022.
Foto: Antara//M Risyal Hidayat
Sejumlah buku tabungan (ilustrasi). Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan dana pihak keriga (DPK) perbankan sebesar Rp 7.116,7 triliun pada Januari 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perbankan nasional terus melakukan himpunan dana pihak ketiga (DPK) sejak awal tahun. Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan DPK perbankan sebesar Rp 7.116,7 triliun pada Januari 2022.

Adapun nilai itu tumbuh 11,9 persen year on year (yoy) posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 6.555,7 triliun. Pencapaian ini lebih lambat dibandingkan pertumbuhan DPK pada Desember 2021 tumbuh 12,1 persen yoy.

Baca Juga

“Perkembangan DPK tersebut terutama disebabkan oleh perlambatan giro dan simpanan berjangka,” mengutip pernyataan resmi Bank Indonesia, Jumat (4/3/2022).

Berdasarkan golongan nasabah, perlambatan giro terjadi pada golongan nasabah perorangan, sementara perlambatan simpanan berjangka terjadi pada golongan nasabah korporasi. Adapun simpanan berjangka tumbuh 3,2 persen yoy menjadi Rp 2.774,5  triliun terutama bank yang berlokasi di Jawa Barat dan Banten.

Sementara itu, giro tercatat tumbuh 25,4 persen yoy menjadi Rp 1.918,8 triliun pada Januari 2022. Nilai ini lebih lambat dari Desember 2021 atau naik 27 persen yoy, ini seiring perlambatan giro di DKI Jakarta dan Jawa Barat. 

Dari sisi lain, tabungan mencatat peningkatan 13,1 persen yoy menjadi Rp 2.423,4 triliun. Peningkatan ini terjadi tabungan rupiah dan valas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement