Jumat 04 Mar 2022 11:44 WIB

Kemenkes: 15 Provinsi Catat Penurunan Kasus Covid-19 

Tren penurunan kasus ini akan terus berlanjut dalam beberapa waktu ke depan.

Rep: Febryan. A/ Red: Ratna Puspita
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, situasi penanganan Covid-19 nasional terus mengalami perbaikan.
Foto: Dok Kemenkes
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, situasi penanganan Covid-19 nasional terus mengalami perbaikan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, situasi penanganan Covid-19 nasional terus mengalami perbaikan. Hingga Rabu (2/3/2022), tercatat sudah ada 15 provinsi yang mengalami penurunan kasus harian dan delapan provinsi mengalami pelandaian. 

Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, hingga akhir Februari, tercatat ada 14 provinsi yang mengalami penurunan kasus harian. Provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, NTB, Maluku, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sumatera Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua, dan Papua Barat. 

Baca Juga

"Sulawesi Selatan menjadi provinsi terbaru yang mencatat konsistensi penurunan kasus pada Rabu," kata Nadia dalam siaran persnya, Jumat (4/3). 

Untuk pelandaian kasus, kata dia, tercatat sudah ada delapan provinsi mulai dari provinsi Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Gorontalo, Bengkulu, hingga Lampung. "Maluku Utara menjadi provinsi terbaru yang masuk daftar pelandaian kasus," ujarnya. 

Dengan tren perbaikan tersebut, kata Nadia, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit pun ikut menurun. Tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 nasional mencapai 32 persen pada Kamis (3/3), sedangkan sehari sebelumnya pada angka 33 persen. 

Selain itu, lanjut Nadia, rata-rata positivity rate juga menurun dalam tujuh hari terakhir. Dari 18,2 persen pada pekan lalu menjadi 16,3 persen pekan ini. 

Nadia optimistis tren penurunan kasus ini akan terus berlanjut dalam beberapa waktu ke depan dan di sejumlah provinsi lainnya. "Setelah menunjukkan tren perbaikan yang cukup signifikan di akhir Februari lalu, pemerintah optimistis akan terus mengendalikan pandemi dan berusaha menahan agar laju kasus tidak melonjak lebih tinggi lagi, terutama agar tidak membebani sistem layanan kesehatan," kata Nadia. 

Menurut Nadia, upaya paling efektif menekan kasus dengan risiko sakit parah dan kematian adalah melakukan vaksinasi Covid-19. "Cakupan vaksinasi lengkap yang luas, ditambah pemberian booster sangat bermanfaat tidak hanya untuk individu tapi komunitas yang luas,” kata Nadia. 

Nadia  bilang, vaksinasi secara ilmiah terbukti mampu menekan risiko terburuk dari infeksi Covid-19. Data-data yang saat ini diteliti Kemenkes menunjukkan 69 persen dari 5.013 pasien Covid-19 yang meninggal, belum mendapat vaksinasi lengkap. Hal ini diperburuk juga oleh kondisi komorbid dan lanjut usia. 

"Pemerintah sangat menganjurkan untuk terus disiplin menjalankan protokol kesehatan serta melindungi diri melalui vaksinasi, terutama bagi lanjut usia dan memiliki komorbid,” kata Nadia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement