Jumat 04 Mar 2022 15:13 WIB

Dirjen Bimas Islam: Mari Gunakan Nurani Pahami Pernyataan Menag

Menag tidak memiliki niat membandingkan suara azan dengan suara gonggongan anjing.

Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin mengajak masyarakat yang hendak berdemo untuk kembali mendengarkan pernyataan Menteri Agama (Menag) dengan nurani.
Foto: Kemenag
Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin mengajak masyarakat yang hendak berdemo untuk kembali mendengarkan pernyataan Menteri Agama (Menag) dengan nurani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin mengajak masyarakat yang hendak berdemo untuk kembali mendengarkan pernyataan Menteri Agama (Menag) dengan nurani. Menurutnya, Menag tidak memiliki niat membandingkan suara azan dengan suara gonggongan anjing.

“Kepada saudaraku yang akan berdemo, saya mengajak kita semua untuk secara otentik dan jujur mendengarkan bisikan nurani terdalam kita tanpa ada benci, dendam, dan kepentingan tentang pernyataan Gus Mentri,” kata Kamaruddin dalam pernyataannya di Jakarta, Jumat (4/3/2022).

Baca Juga

“Sembari membaca secara utuh pernyataan beliau, memahami konteks dan substansi surat edarannya, insya Allah bisikan rohani kita akan berkata bahwa Gus Menteri punya niat baik, tidak ada maksud membandingkan antara suara azan dan gonggongan anjing,” imbuhnya.

Kamaruddin menambahkan, latar belakang Menag sebagai seorang santri yang tumbuh besar di lingkungan pesantren di bawah tempaan almarhum ayahnya yang seorang ulama tak mungkin melakukan seperti yang dipersepsikan.

“Atas nama kemaslahatan dan persaudaraan seiman dan setanah air, janganlah kita mengamplifikasi, mengkapitalisasi, mengeksploitasi apalagi menuduhkan hal yang tidak sesuai dengan fakta. Beliau sedang berjuang dan bekerja keras untuk kemaslahatan umat dan bangsa,” jelasnya.

Kamaruddin juga mengajak masyarakat untuk berkomunikasi dengan mengedepankan keadaban publik, berbaik sangka, dan saling menghargai. “Mari merawat persaudaraan keislaman dan kebangsaan kita untuk mencari rida Allah SWT,” pungkasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement