REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal Fadjar Prasetyo, mengatakan, jajaran TNI AU siap menghadapi perubahan atau disrupsi global. Sehingga TNI AU tetap bisa melakukan pokok kebijakan pertahanan dalam tugas pengamanan dan pertahanan wilayah udara.
Dia menuturkan, Mabesau telah merancang rencana kegiataan TNI AU ke depan. Antara lain, meningkatkan pembinaan dan kemampuan dan tidak melaksanakan pembelian sistem kesenjataan. "Mabes TNI adalah pembinaan. Kami akan menyiapkan kesiapan pesawat dan kesiapan personel khususnya para penerbang," kata Fadjar di sela Rapat Pimpinan TNI AU 2022 di Markas Besar Angkatan Udara (Mabesau), Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (4/3/2022).
Menurut dia, TNI AU melaksanakan tugas pokok pembinaan kekuatan dan kemampuan, termasuk berupaya meningkatkan kesejahteraan prajurit. Selain itu, TNI AU turut mendukung upaya pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional serta reformasi struktural, dan juga meningkatkan disiplin prajurit untuk disiplin tegak lurus.
Fadjar menjelaskan, Rapim TNI AU 2022 merupakan tindak lanjut dari Rapim Kementerian Pertahanan dan TNI-Polri yang sudah digelar sebelumnya serta arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Adapun tema Rapim TNI AU adalah 'Peningkatan Pembinaan Kekuatan dan Kemampuan TNI AU dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional dan Reformasi Struktural'.
"Rapim dilaksanakan satu hari. Adapun tujuan Rapim TNI AU ini adalah menindaklajuti Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan dan Rapim TNI-Polri, khususnya dalam rangka penekanan kembali apa yang disampaikan presidendalam rapat Pimpinan TNI-Polri," kata Fadjar di hadapan 116 peserta Rapim TNI AU di lokasi dan 238 secara daring.