Atasi Kelangkaan Minyak Goreng, Jatim Gelontorkan 3.500 Ton
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Minyak goreng/ilustrasi | Foto: salon.com
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelontorkan 3.500 ton minyak goreng yang diperuntukkan bagi para pedagang pasar tradisional di 17 kabupaten/kota di Jatim. Langkah ini dilakukan guna membantu masyarakat memenuhi kebutuhan minyak goreng, sekaligus menstabilkan harga komoditas tersebut.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjelaskan 17 kabupaten/di antaranya, untuk jenis minyak goreng premium Lentera di distribusikan ke Kabupaten Tulungagung, Banyuwangi, Jember, Lumajang, Bondowoso, Jombang, Nganjuk, Bojonegoro, Ngawi, Madiun, Ponorogo, dan Kota Probolinggo. Sedangkan minyak goreng jenis Rakyat akan didistribusikan di Kabupaten Tuban, Kediri, Lamongan, Pacitan, dan Trenggalek.
"Semoga ikhtiar ini dapat membantu masyarakat, pedagang kaki lima, tukang gorengan, warteg, catering, ibu rumah tangga, dan lain-lain," kata Khofifah, Jumat (4/3).
Khofifah mengatakan, Pemprov Jatim secara bertahap akan mendistribusikan minyak goreng ke 38 kabupaten/ kota di Jatim. Artinya, 17 kabupaten/ kota yang menjadi sasaran pendistribusian 3.500 ton minyak goreng adalah daerah yang masuk tahap pertama.
"Insya Allah nanti akan dilakukan pengiriman minyak goreng tahap kedua untuk 21 kabupaten/ kota lainnya," ujarnya.
Khofifah meyakini, dengan terpenuhinya kebutuhan minyak goreng akan membangun ketenangan, rasa aman terhadap seluruh pedagang maupun masyarakat. Sehingga, akan memberikan penguatan semua pihak utamanya pedagang kaki lima dan ibu rumah tangga dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
"Bagi kita semua membangun ketenangan dan rasa aman menjadi penting. Jadi, kami sampaikan lagi Insya Allah kebutuhan minyak goreng bagi masyarakat Jawa Timur akan tercukupi dan terpenuhi," kata dia.