REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman (MBS) menyatakan Israel dapat menjadi sekutu potensial Arab Saudi jika konflik dengan Palestina diselesaikan, Kamis (3/3). Dia mehat banyak kepentingan yang dapat dilakukan bersama antara kedua negara tersebut.
"Kami melihat Israel sebagai sekutu potensial tetapi sebelum itu harus menyelesaikan masalahnya dengan Palestina," ujar MBS yang dilaporkan oleh kantor berita negara Arab Saudi SPA.
MBS mengatakan tidak melihat Tel Aviv sebagai musuh Riyadh, justru negara itu dinilai sebagai sekutu potensial. Hanya saja, terdapat beberapa masalah yang menurutnya harus diselesaikan terlebih dahulu, termasuk konflik dengan Palestina.
Pernyataan itu menandai pergeseran secara halus diplomatik Arab Saudi yang telah lama menyatakan bahwa kedua dapat menjalin hubungan. Meski tidak menjalin hubungan diplomatik secara resmi, Arab Saudi telah mengizinkan penerbangan Israel-Uni Emiart Arab (UEA) melintasi wilayahnya pada 2020.
Dikutip dari Middle East Eye, MBS pun menyinggung tentang langkah normalisasi Israel yang dilakukan oleh negara-negara Teluk, Bahrain dan UEA pada 2020. Dia mengatakan setiap negara memiliki hak untuk melakukan segala hal yang dianggap bermanfaat.
"Setiap negara memiliki kemerdekaan untuk melakukan apa pun yang mereka inginkan, berdasarkan pandangan mereka, dan mereka memiliki hak penuh untuk melakukan apa pun yang menurut mereka berguna bagi UEA," kata MBS mengomentari kunjungan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett baru-baru ini ke Abu Dhabi.