REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung merencanakan pelebaran Jalan Gedebage Selatan mulai 2023 mendatang. Rencana ini dilakukan untuk menunjang interchange kilometer 149 Tol Gedebage.
"Apabila nanti sudah di operasionalkan, exitnya ini kan sudah jelas. Sementara ini ke Jalan Gedebage Selatan," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana Jabar Jumat (4/3/2022) .
Meski begitu, Ema mengatakan, terdapat sejumlah kendala yang menghalangi rencana pelebaran jalan tersebut, salah satunya adalah pembebasan lahan. Selain itu, eksisting Jalan Gedebage Selatan saat ini juga belum memadai, karena saat exit Tol 149 Gedebage beroperasi, ruas jalan tersebut akan mendapat limpahan dan volume kendaraan yang tinggi.
"Tetapi laporan dari pak camat, masyarakat di sana sudah setuju. Mereka akan support untuk itu. Karena bagaimana pun, bila exit Tol 149 ini sudah beroperasi akan memberikan dampak positif," ucapnya.
Dengan adanya dukungan dari masyarakat, Ema berharap, progres pelebaran Jalan Gedebage Selatan dapat memperoleh jalan terang.
Terkait status jalan tol, kata dia, adalah jalan milik provinsi Jabar, sehingga pemerintah provinsi yang akan melakukan pembebasan lahannya. Dia berharap, Pemprov Jabar dapat membantu penyediaan berapa kebutuhan lahan yang diperlukan.
"Bahkan hari ini (Jumat), ditindaklanjuti rapat di tingkat Bappeda Provinsi Jabar untuk bisa mematangkan berapa jumlah kebutuhan yang diperlukan untuk proses pembebasan lahan," ujarnya.
Tak hanya jalan sekitar exit tol, Ema juga mengatakan, hal serupa terjadi di Jalan Cimincrang. Nantinya, akan ada akses berupa jembatan yang dapat menghubungkan dari keluaran exit tol ke Rancanumpang sampai ke Masjid Al Jabbar.
"Biayanya sama dari provinsi, bahkan jembatan kini prosesnya sedang lelang. Pemkot Bandung sepakat akan ada perbaikan pelebaran jalan yang terhubung ke bantaran-bantaran di sana. Jadi, insya Allah eksekusi pada Mei 2022," ujarnya.