Jumat 04 Mar 2022 20:47 WIB

Emil: Harga Minyak Tinggi, yang Penting Barangnya Ada

Emil mengatakan ketika nanti stok minyak banyak harga otomatis turun.

Red: Indira Rezkisari
Gubernur Jabar Ridwan Kamil (tengah) mengatakan meski harga minyak goreng tinggi tapi penting juga ketersediaannya terpenuhi.
Foto: dok. Istimewa
Gubernur Jabar Ridwan Kamil (tengah) mengatakan meski harga minyak goreng tinggi tapi penting juga ketersediaannya terpenuhi.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil mengatakan saat ini harga minyak di pasar tradisional masih di atas harga eceran tertinggi (HET). Meski tinggi ia melihat yang terpenting kebutuhan masyarakat itu tersedia.

"Saya monitor tadi minyak goreng ada tersedia, tapi harga ternyata di atas HET Rp 14 ribu," kata Ridwan Kamil di Cirebon, Jumat (4/3/2022).

Baca Juga

Menurutnya saat ini untuk minyak goreng yang terpenting tersedia terlebih dahulu, nantinya ketika kebutuhan sudah terpenuhi, maka pasti akan mengikuti HET yang telah ditetapkan. "Yang terpenting ada dahulu (untuk minyak goreng)," ujarnya.

Selain harga minyak yang masih tinggi, Kang Emil sapaan akrabnya, juga menyoroti beberapa kebutuhan pokok mengalami kenaikan. Seperti halnya daging sapi, cabai merah, dan juga bawang merah, saat ini mengalami kenaikan harga. Alasannya, kata Emil, disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhinya.

"Harga sapi lagi naik, apakah ada hubungan dengan impor nanti kita tanyakan ke pemerintah pusat. Cabai dan bawang juga mengalami kenaikan mungkin menjelang puasa," tuturnya.

Sementara pedagang di Pasar Pasalaran, Kabupaten Cirebon, Arahman mengatakan harga cabai merah dan bawang merah sudah dua hari mengalami kenaikan. Untuk harga cabai merah misalnya, dua hari lalu dia jual dengan harga Rp 38 ribu, dan saat ini dijual Rp 48 ribu. Sedangkan harga bawang merah mengalami kenaikan di kisaran Rp 5.000 per kilogram.

"Harga naik dua hari yang lalu, dari Rp 38 ribu per kilogram. Kini Rp 48 ribu per kilogram," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement