Jumat 04 Mar 2022 21:31 WIB

Parlemen China Ingin Hubungan Kemitraan Lebih Stabil dengan AS

Menjadikan China sebagai rival dinilai hanya akan merusak rasa saling percaya.

Red: Teguh Firmansyah
Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat China (CPPCC).
Foto: M. IRFAN ILMIE/ANTARA
Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat China (CPPCC).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kongres Rakyat Nasional China (NPC) menginginkan hubungan kemitraan dengan Amerika Serikat berjalan stabil agar tercipta perdamaian dunia. Hubungan stabil juga bagus bagi perekonomian dunia.

"Stabilitas hubungan China dengan AS bagus bagi program pembangunan kedua belah pihak, menciptakan perdamaian internasional yang kondusif, efektif dalam mengatasi perubahan iklim dan pandemi Covid-19," kata juru bicara Sidang Umum NPC Zhang Yesui di Beijing, Jumat (4/3/2022).

Baca Juga

Di depan puluhan awak media lokal dan asing, Zhang mengatakan bahwa menjadikan China sebagai rival justru akan merusak rasa saling percaya dan kerja sama yang telah lama terjalin dengan AS."Rasa saling menghormati, memelihara perdamaian, dan kerja sama yang saling menguntungkan harus menjadi landasan bagi China dan AS dalam menjalin kemitraan mendatang," ujarnya.

Kunci utama perdamaian yang terpelihara, jelasnya, adalah saling menghormati dengan mengedepankan kerja sama saling menguntungkan demi kepentingan masyarakat kedua negara.  Hal itu juga bisa  menjadi inspirasi bagi masyarakat internasional lainnya.

Pembukaan sidang parlemen China akan dihadiri Presiden Xi Jinping dan 2.951 anggota legislatif yang mewakili beberapa daerah, berbagai kelompok etnis minoritas, dan sejumlah entitas lainnya pada Sabtu (5/3). Sidang parlemen yang terbagi dalam dua sesi tersebut akan berlangsung di Beijing hingga 11 Maret.Sidang parlemen tahun ini bersamaan dengan Paralimpiade Musim Dingin 2022, yang sama-sama digelar di ibu kota China itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement