Sabtu 05 Mar 2022 03:46 WIB

Ini Balasan Rusia Soal Sanksi di Bidang Luar Angkasa

Rusia juga akan berhenti melakukan pengiriman mesin roket ke AS.

Rep: mgrol136/ Red: Dwi Murdaningsih
Foto 6 Desember 2021 yang disediakan oleh NASA menunjukkan Stasiun Luar Angkasa Internasional yang mengorbit di 264 mil di atas Laut Tyrrhenian.
Foto: NASA via AP
Foto 6 Desember 2021 yang disediakan oleh NASA menunjukkan Stasiun Luar Angkasa Internasional yang mengorbit di 264 mil di atas Laut Tyrrhenian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan antariksa Rusia Roscosmos menyatakan berhenti dan tidak akan lagi melakukan kerja sama dengan Jerman dalam eksperimen sains di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). 

"Program luar angkasa Rusia akan disesuaikan dengan latar belakang sanksi, prioritasnya adalah pembuatan satelit untuk kepentingan pertahanan," kata Roscosmos.

Baca Juga

Dalam unggahan tweet, dijelaskan bahwa Rusia akan melanjutkan eksperimennya secara independen. Selain itu, Roscosmos akan berhenti melakukan pengiriman mesin roket Rusia ke Ameria Serikat dan akan berhenti melayani yang sudah dikirim. 

Aksinya tersebut adalah bentuk dari pembalasan terbaru setelah Amerika Serikat, Inggris, Uni Eropa dan lainnya yang memberlakukan sanksi terhadap Rusia selepas terjadinya invasi ke Ukraina. Akibat sanksi tersebut, banyak bank-bank di Rusia terisolasi dari jaringan keuangan, jatuhnya nilai rubel, dan memicu banyak perusahaan  untuk mengakhiri operasi mereka di Rusia.

Dilansir dari CNN, pekan lalu Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa sanksi Amerika Serikat akan menurunkan industri kedirgantaraan Rusia, termasuk untuk program luar angkasa mereka.

Dalam berbagai rangkaian tweet setelah pengumuman Biden, Direktur Jenderal Roscosmos Dmitry Rogozin memberi peringatan terhadap sanksi tersebut yang dapat menimbulkan konsekuensi besar bagi ISS. Dalam pesannya dia mencatat bahwa karena orbitnya,  stasiun luar angkasa memiliki peluang untuk menabrak AS atau Eropa, tetapi tidak di Rusia.

Roscosmos juga mulai memberi penekanan terhadap perusahaan yang memiliki hubungan dengan Eropa dan Amerika Serikat. Dilansir dari CNBC, pihak Roscosmos tidak akan meluncurkan batch satelit internet OneWeb dari Baikonur Cosmodrome di Kazakhstan kecuali jika Inggris menjual sahamnya di OneWeb, dan OneWeb akan menjamin satelit tersebut tidak digunakan dalam tujuan militer. 

Pada kamis OneWeb menyatakan bahwa pihaknya menangguhkan semua peluncuran dari Baikonur. Dengan sanksi tersebut diperkirakan akan menunda peluncuran misi bersama Rusia dan Eropa ke Mars yang sudah direncanakan musim panas ini.

Saat ini ISS diawaki oleh kru internasional yang terdiri dari dua orang Rusia, satu orang Jerman dan empat orang Amerika. 

Menurut CNBC, pada senin NASA mengatakan operasi di atas ISS akan berlanjut seperti biasa. Di hari yang sama, Badan Antariksa Eropa (ESA) mengatakan bahwa mereka sepenuhnya menerapkan sanksi Uni Eropa yang dikenakan pada Rusia dan mempertimbangkan konsekuensi pada program yang ada. Badan Antariksa Eropa menolak untuk memberikan komentar mengenai langkah terbaru dari Roscosmos dalam menanggapi berbagai pertanyaan. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement