REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT PLN mulai memasang genset mobile dengan daya mampu 14,2 Megawatt (MW) di Gardu Induk Sampang, Madura, sebagai antisipasi defisit daya usai gangguan sejak Sabtu (27/2/2022) karena kerusakan penghantar tegangan tinggi di Ujung, Bangkalan.
"Saat ini dalam proses pemasangan, Sabtu (5/3/2022) mulai beroperasi secara bertahap. Dengan beroperasinya genset mobile ini akan mengurangi defisit daya, sehingga mengurangi dampak pemadaman bergilir di Madura," kata Manajer PLN UP3 Pamekasan, M Farqi Faris dikonfirmasi, di Surabaya, Jawa Timur, Jumat.
Ia mengatakan, gangguan kelistrikan di Madura mengakibatkan defisit pada beban sebesar 73,35 MW.Farqi menjelaskan, mulai dari kedatangan, pengawalan hingga pemasangan genset mobile, PLN melibatkan 32 personel yang didatangkan dari Surabaya dan sekitarnya.
"Kami juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk pengawalan dan dinas perhubungan selain untuk pengaturan lalu lintas juga sebagai titik transit di jembatan timbang di wilayah Kabupaten Sampang, sebelum genset masuk ke area Gardu Induk Sampang sehingga tidak mengganggu kelancaran lalu lintas," katanya.
Ia berharap, dengan beroperasinya genset mobile di GI Sampang, pemadaman akan berkurang dan semakin banyak masyarakat Madura dapat menikmati listrik.
Sebelumnya, PLN juga mendistribusikan 72 genset mobile dengan total daya 4.684,10 kVA untuk Rumah Sakit, Pondok Pesantren, Masjid, Puskesmas, Kantor Polisi, Koramil dan kantor pelayanan publik lainnya.
Sebelumnya jaringan listrik ke Madura mengalami gangguan sebagai dampak kerusakan penghantar tegangan tinggi di Ujung, Bangkalan, akibatnya PLN kehilangan beban 73,35 MW. Upaya lain, PLN membagikan emergency lamp (lampu darurat) kepada pondok pesantren, masjid, puskesmas, dan fasilitas pelayanan publik lainnya.
Tercatat sebanyak 4.950 lampu darurat telah terdistribusi kepada masyarakat, yang bertujuan untuk memberikan penerangan sementara selama masa pemulihan gangguan.