REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan, pihaknya akan mempersiapkan dan meningkatkan sarana prasarana penanganan Covid-19 di DKI. Utamanya, kata dia, bed occupancy ratio (BOR), ICU, lab, tenaga kesehatan, obat-obatan, hingga oksigen.
"Memang ada peningkatan sedikit (pasca libur panjang) dari sebelumnya. Tapi, Alhamdulillah BOR, dari 6.705 terpakai 2.215, atau turun jadi 33 persen dibanding sebelumnya," kata Riza kepada awak media di Balai Kota DKI, Jumat (4/3).
Tak hanya itu, menurutnya, ICU di DKI dari kapasitas 960, juga terpakai sekitar 42 persen atau sekitar 431 tempat tidur. Khusus kasus Omikron di DKI, hingga kini, lanjut Riza, ada di kisaran total 4.830 orang, dengan rincian kasus impor 1.775 orang dan transmisi lokal sekitar 3.055 orang.
"Lokalnya ada 63 persen ya," ujarnya.
Ditanya soal libur panjang akhir Februari hingga awal bulan ini, Riza belum bisa menjawabnya. Menurut dia, kenaikan atau penurunan kasus pasca libur panjang itu akan tampak satu atau dua pekan ke depan.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia, mengatakan, ada penurunan kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta sejak akhir bulan lalu. Menurut dia, kasus aktif DKI Jakarta hingga Ahad (27/2) lalu, turun di angka 5.006 kasus.
Berdasarkan data Dinkes DKI, kata dia, kasus di waktu yang sama berkisar 3.957 orang dari jumlah spesimen sekitar 36.117 orang. Dwi menambahkan, dari jumlah tersebut, total orang sembuh hingga kini mencapai 1.109.056 dengan tingkat kesembuhan 95,0 persen, dan total 14.609 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,3 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,7 persen.
"Kami turut mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan Varian Omicron yang kini juga meningkat di Jakarta," kata Dwi dalam keterangannya, Senin (28/2).