Sabtu 05 Mar 2022 16:17 WIB

Mariupol Terkepung, Rusia Buka Koridor Kemanusiaan

Rusia akan menghentikan serangan dan mengizinkan warga sipil untuk melintas.

Red: Friska Yolandha
Warga berjalan di depan apartemen yang hancur di Kota Mariupol, Ukraina, Rabu (2/3/2022).
Foto: AP Photo/Evgeniy Maloletka
Warga berjalan di depan apartemen yang hancur di Kota Mariupol, Ukraina, Rabu (2/3/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, LVIV -- Warga sipil diizinkan meninggalkan Kota Mariupol, Ukraina, selama lima jam pada Sabtu (5/3/2022) pukul 12 hingga 17 waktu Moskow (16-21 WIB), kantor berita Rusia RIA melaporkan. Sebelumnya, Rusia mengatakan bahwa pasukannya, yang telah mengepung kota pelabuhan di tepi Laut Azov itu, akan menghentikan serangan dan mengizinkan warga sipil untuk melintas.

Wali Kota Mariupol Vadym Boychenko pada Jumat (4/3/2022) meminta bantuan militer karena kota itu kehabisan air minum, listrik dan bahan bakar untuk pemanas, sementara persediaan makanan juga mulai menipis. Dia juga meminta adanya "koridor kemanusiaan" agar dapat mengevakuasi 400.000 penduduk setelah kota itu dibombardir oleh pasukan Rusia selama lima hari.

Baca Juga

"Kami benar-benar sedang dihancurkan," kata Boychenko dalam siaran televisi.

Dia menggambarkan serangan Rusia sebagai aksi tak pandang bulu karena menyerang kawasan permukiman dan rumah sakit. "Mereka ingin melenyapkan Mariupol dan penduduk Mariupol dari muka bumi," katanya.