Sabtu 05 Mar 2022 21:59 WIB

Dinkes: Surabaya Dapat Alokasi 600 Vial Vaksin Jenis Moderna

Dinkes Kota Surabaya memastikan vaksin booster di wilayahnya masih aman

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga (booster) kepada warga lanjut usia di kawasan Ngagel Mulyo, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/1/2022). Pemkot Surabaya melakukan vaksinasi COVID-19 booster kepada warga lanjut usia dengan target 80 ribu penerima vaksin dan dilakukan secara bertahap.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga (booster) kepada warga lanjut usia di kawasan Ngagel Mulyo, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/1/2022). Pemkot Surabaya melakukan vaksinasi COVID-19 booster kepada warga lanjut usia dengan target 80 ribu penerima vaksin dan dilakukan secara bertahap.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya menyebutkan Ibu Kota Provinsi Jawa Timur itu mendapatkan alokasi sebanyak 600 vial vaksin jenis Moderna dari Kementerian Kesehatan.

Kepala Dinkes Surabaya Nanik Sukristina di Surabaya, Sabtu, mengatakan, sebelumnya Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah berkirim surat ke Kementerian Kesehatan terkait pasokan vaksin."Baru kemudian turun Surat Edaran (SE) Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dari Kementerian Kesehatan RI per tanggal 1 Maret 2022. Dalam SE itu tercantum, bahwa Kota Surabaya akan mendapatkan alokasi distribusi vaksin jenis Moderna, dengan jumlah 600 vial," katanya.

Baca Juga

Meski demikian, Nanik memastikan ketersediaan vaksin booster (dosis 3) di Surabaya sampai saat ini masih aman. Menurutnya, vaksinasi booster di Surabaya masih berjalan sampai sekarang dengan menggunakan stok yang ada, yaitu jenis Pfizer.

"Lokasi kegiatan vaksinasi ini tersebar di seluruh wilayah Puskesmas Kota Surabaya hingga hari ini," katanya.

Ia menjelaskan setelah diperbaharui kembali pada 4 Maret 2022, Dinkes Surabaya masih menunggu alokasi tersebut tiba di IFK Provinsi Jatim dan instruksi pengambilan vaksin dari Dinkes Provinsi Jatim. Dinkes Surabaya sebelumnya juga sempat mengajukan permohonan alokasi vaksin Pfizer ke Kementerian Kesehatan RI, untuk kebutuhan booster COVID-19 bagi lanjut usia (lansia) dan masyarakat umum sejumlah 26.654 vial.

Akan tetapi, kata dia, sampai dengan hari ini Dinkes Surabaya masih menunggu ketersediaan alokasi vaksin tersebut. Alokasi vaksin akan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk booster COVID-19 bagi seluruh masyarakat Kota Surabaya yang berusia 18 tahun ke atas.

"Mengingat, dropping vaksin dari pusat masih bertahap, maka sasaran lansia dan kelompok rentan yang sudah sesuai dengan ketentuan akan menjadi prioritas kami. Bagi masyarakat umum 18 tahun ke atas menyesuaikan ketersediaan vaksin yang ada," katanya.

Saat ini, kata dia, lansia yang sudah tervaksinasi booster totalnya mencapai 87.626 atau 96,63 persen, dari target sasaran 90.678. Sementara itu, yang belum tervaksinasi booster ada 3.052 lansia atau 3,37 persen.Sedangkan masyarakat umum dan pelayan publik yang sudah divaksinasi saat ini totalnya mencapai 341.659 atau 58,79 persen, dari target sasaran 581.134. 

Sedangkan yang belum divaksinasi, tersisa 239.475 atau 41,21 persen."Vaksinasi booster sudah kami selenggarakan di seluruh wilayah puskesmas di Kota Surabaya. Selain itu juga kami gelar di beberapa sentra vaksinasi, seperti di mal, atlas sport center, perkantoran dan masih banyak lainnya. Kami harap yang belum vaksinasi booster untuk segera mengikuti," demikian Nanik Sukristina .

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ نُهُوْا عَنِ النَّجْوٰى ثُمَّ يَعُوْدُوْنَ لِمَا نُهُوْا عَنْهُ وَيَتَنٰجَوْنَ بِالْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَمَعْصِيَتِ الرَّسُوْلِۖ وَاِذَا جَاۤءُوْكَ حَيَّوْكَ بِمَا لَمْ يُحَيِّكَ بِهِ اللّٰهُ ۙوَيَقُوْلُوْنَ فِيْٓ اَنْفُسِهِمْ لَوْلَا يُعَذِّبُنَا اللّٰهُ بِمَا نَقُوْلُۗ حَسْبُهُمْ جَهَنَّمُۚ يَصْلَوْنَهَاۚ فَبِئْسَ الْمَصِيْرُ
Tidakkah engkau perhatikan orang-orang yang telah dilarang mengadakan pembicaraan rahasia, kemudian mereka kembali (mengerjakan) larangan itu dan mereka mengadakan pembicaraan rahasia untuk berbuat dosa, permusuhan dan durhaka kepada Rasul. Dan apabila mereka datang kepadamu (Muhammad), mereka mengucapkan salam dengan cara yang bukan seperti yang ditentukan Allah untukmu. Dan mereka mengatakan pada diri mereka sendiri, “Mengapa Allah tidak menyiksa kita atas apa yang kita katakan itu?” Cukuplah bagi mereka neraka Jahanam yang akan mereka masuki. Maka neraka itu seburuk-buruk tempat kembali.

(QS. Al-Mujadalah ayat 8)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement