REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Negara-negara Barat bertingkah laku seperti bandit dan Rusia terlalu besar untuk diisolasi. Demikian disampaikan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, Sabtu (5/3/2022).
"Dunia terlalu besar jika Eropa dan Amerika mengisolasi sebuah negara, dan terlebih lagi negara sebesar Rusia. Ada banyak negara di dunia ini," ujarnya.
Peskov mengatakan bahwa Moskow akan merespons tindakan Barat. Dia tidak menjelaskan respons apa yang akan diambil. Ia hanya mengatakan bahwa respons itu akan sejalan dengan kepentingan Rusia.
Peskov menambahkan jika AS menjatuhkan sanksi pada ekspor energi Rusia, maka sanksi itu akan memberi guncangan besar pada pasar energi. Aksi militer yang dilancarkan Rusia di Ukraina sejak pekan lalu telah memicu sanksi internasional, terutama dari negara-negara Barat.
Gelombang sanksi global atas rusia bisa mengakibatkan konsekuensi yang mengerikan bagi para importir energi dan biji-bijian. Negara ini merupakan eksportir utama biji-bijian dan pemasok utama minyak mentah, logam, kayu, dan plastik.
Lebih banyak perusahaan menunda operasi di rusia, termasuk Apple, Mercedes-Benz, BP, Volkswagen, retailer pakaian H&M dan toko perlengkapan IKEA.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pada Sabtu bahwa rusia siap untuk berunding putaran ketiga dengan ukraina. Dalam sebuah laporan berita di Moskow, ia mengatakan bahwa Kyiv akan datang dengan berbagai dalih untuk menunda pertemuan.
"Untuk sekarang, kami belum menerima tanggal-tanggal baru. Kami siap … dari kemarin malam untuk melakukan putaran ketiga," ujarnya.
Dia mengatakan bahwa sikap "optimis "seputar situasi tersebut telah berkurang akibat pernyataan yang dibuat oleh Presiden Ukraina Volodmyr Zelenskyy.