Ahad 06 Mar 2022 01:00 WIB

Lalu Zohri Pisah dengan Pelatih Terbaik Asia Eni Nuraini

Saat ini Zohri dan kawan-kawan berada dalam bimbingan Agus Ngamel.

Pelari Nusa Tenggara Barat Lalu Muhammad Zohri berselebrasi usai menang dalam final lari 200 meter putra PON Papua di Stadion Atletik Mimika Sport Center, Kabupaten Mimika, Papua, Senin (11/10/2021). Lalu Zohri meraih medali emas, sementara pelari Kalimantan Tengah Eko Rimbawan meraih medali perak dan pelari Bali I Dewa made Mudiyasa meraih medali perunggu.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Pelari Nusa Tenggara Barat Lalu Muhammad Zohri berselebrasi usai menang dalam final lari 200 meter putra PON Papua di Stadion Atletik Mimika Sport Center, Kabupaten Mimika, Papua, Senin (11/10/2021). Lalu Zohri meraih medali emas, sementara pelari Kalimantan Tengah Eko Rimbawan meraih medali perak dan pelari Bali I Dewa made Mudiyasa meraih medali perunggu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sprinter Lalu Muhammad Zohri dan kawan-kawan telah berpisah dan tak lagi mendapat bimbingan dari pelatih terbaik Asia 2019 Eni Nuraini Sumartoyo di pemusatan latihan nasional (pelatnas) atletik Indonesia.

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Tigor Tanjung mengatakan Eni Nuraini memutuskan untuk mundur dari tim pelatih pelatnas dengan alasan kesehatan.

"Ya, sudah mundur menjadi pelatih pelatnas sekitar awal tahun ini karena kurang fit lagi. Seperti diketahui, melatih atlet nasional ini memang berbeda pressure. Saat ini, tetap melatih anak-anak di klubnya," ujar Tigor di Jakarta, Sabtu (5/3/).

Saat ini Zohri dan kawan-kawan berada dalam bimbingan Agus Ngamel. Selain itu ada pula Erwin Renaldo Maspaitella dan Fadlin yang bertindak sebagai asisten pelatih.

Eni Nuraini adalah sosok penting dalam olahraga atletik Indonesia. Dia pernah mendapat penghargaan sebagai pelatih atletik terbaik Asia pada 2019 dari Asosiasi Atletik Asia (AAA) karena dinilai sukses membina atlet hingga berprestasi ke tingkat dunia.

Sebut saja, Lalu Muhammad Zohri yang sukses meraih emas pada nomor 100meter putra dalam Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Finlandia pada 2018.

Eni merupakan seorang mantan atlet renang yang pernah tampil pada Asian Games 1962 dan menyumbang perak dan perunggu masing-masing pada nomor estafet 4x100m gaya ganti dan estafet 4x100m gaya bebas putri.

Eni resmi menjadi pelatih atletik di PB PASI pada 2008 silam. Dia menjadi pelatih setelah mengambil kursus kepelatihan Federasi Atletik Internasional (IAAF) atau saat ini Atletik Dunia hingga level 2.

Selain Lalu Muhammad Zohri, dari tangan dingin Eni lahir deretan atlet berprestasi lainnya. Dia juga berkontribusi mengembangkan kemampuan pelari legendaris Indonesia Suryo Agung dari 2006-2009.

Puncaknya, Suryo Agung meraih medali emas pada nomor 100 meter dan kala itu juga mencatat rekor sebagai pelari tercepat Asia Tenggara dengan waktu 10,17 detik pada SEA Games 2009.

Eni juga membawa tim estafet 4×100meter putra kembali meraih medali perak pada Asian Games 2018 Jakarta-Palembang setelah terakhir prestasi yang sama diraih pada Asian Games 1966. Selain itu juga berbagai prestasi lainnya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement