VIVA – Teka-teki kematian aktris Thailand Tangmo Patcharaveerapong atau yang dikenal dengan Tangmo Nida masih menjadi misteri. Tangmo Nida meninggal dunia setelah tenggelam di sungai Chao Praya, Thailand pada Sabtu 26 Februari 2022 lalu dan jasadnya ditemukan.
Misteri kematian Tangmo Nida masih menjadi teka-teki yang menarik perhatian masyarakat luas. Hal ini lantaran, Tangmo Nida diduga tewas tenggelam setelah terjatuh dari speedboat yang ditumpanginya pada Kamis 24 Februari 2022.
Ibu Tangmo Nida, Panida menjadi orang pertama yang secara vokal melihat adanya kejanggalan di kasus kematian sang anak pada awal pekan ini. Diungkap Panida, dalam perjalanan itu, sang putri ditemani oleh lima orang termasuk sang manager. Beberapa kejanggalan atas kematian putrinya ini diungkap Panida, antara lain dia tidak percaya kematian putrinya akibat jatuh dari speedboat.
Dia mengungkap bagaimana sang putri jatuh ke sungai secara tidak sengaja, dan tidak ada yang dapat menemukannya dan mengapa sang putri tidak mengenakan jaket pelampung kala itu. Namun pada Jumat kemarin, 4 Maret 2022 dalam sebuah wawancaranya dengan stasiun televisi setempat CH 3 Thailand News, Panida Siriyuthayothin mengaku memaafkan Tanupat "Por" Lerttaweewit, pemilik speedboat dan Phaiboon "Robert" Trikanjananun, selaku nahkoda speedboat itu atas insiden yang terjadi pada Kamis 24 Februari lalu.
Panida menjelaskan, Por menghubunginya dan meminta maaf. Por juga mengajak Panida untuk bertemu dan meminta maaf secara langsung padanya. Awalnya, Panida marah dengan Por. Namun Por selalu menghubunginya setiap hari untuk meminta maaf dan berjanji untuk mengurusnya.
"Dia berjanji untuk mengurus saya dengan baik seperti apa yang dilakukan Tangmo. Saya memaafkannya karena dia secara konsisten untuk mencoba menghubungi saya dan dia tau saya terluka," kata Panida dikutip dari Bangkokpost.
Tidak hanya itu saja, Panida juga mengaku mendapatkan kompensasi dari Por, yang menjanjikannya akan memberikan besaran sesuai jumlah yang diinginkan Panida.
"Katakanlah jika Mo mendapatkan 1 juta bath (Rp493 juta) dari serialnya. Jika dia hidup selama 30 tahun lagi, saya bisa mengalikan jumlah itu dengan 30. Ini masih belum termasuk pendapatan yang hilang dari sesi foto sebagai model," kata Panida.
Dia juga memaafkan Robert, karena telah menemani Por untuk menemuinya. Panida membantah memaafkan kedua orang tersebut lantaran adanya kompensasi yang akan diterima.
Dia mengungkapkan kekecewaannya kepada beberapa teman dekat Tangmo yang, katanya, memberikan wawancara tentang rencana pemakaman mereka untuk Tangmo tanpa menanyakannya terlebih dahulu. Dia sudah punya rencana sendiri untuk pemakaman putrinya.
Di sisi lain, Panida mengatakan tidak memaafkan manajer Tangmo, Idsarin "Gatick" Juthasuksawat, karena tidak menghubunginya terkait kematian Tangmo sampai tiga hari setelahnya. Dia juga menuduh Gatick menyebabkan kematian putrinya.