REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya menilai puncak lonjakan kasus Covid-19 di daerah itu sudah terlewati. Meski demikian, penambahan kasus aktif masih belum mengalami penurunan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra, mengatakan, penamnahan kasus aktif sempat mengalami penurunan pada beberapa hari lalu, meski kembali meningkat sehari setelahnya. Namun, saat ini penambahan kasus aktif harian di Kota Tasikmalaya disebut mulai mendatar.
"Sekarang mulai mendatar, tapi belum turun. Saya kira, kami sudah melewati fase puncak. Secara nasional juga mulai ada penurunan kasus," kata dia, saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (6/3/2022).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya per 6 Maret 2022, dalam sehari terkahir terdapat penambahan 123 kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Saat ini, terdapat 2.517 kasus aktif di Kota Tasikmalaya.
Meski lonjakan kasus telah melewati fase puncak, Asep mengimbau masyarakat tetap waspada. Sebab, kasus kematian akibat Covid-19 masih terus ada.
Ia juga mengingatkan masyarakat yang memiliki komorbid untuk selalu kontrol secara teratur. Apabila kondisinya baik, segera melaksanakan vaksinasi Covid-19.
"Soalnya banyak kasus di Tasikmalaya, yang memiliki komorbid justru tak mau divaksin. Padahal mereka yang harus dilindungi melalui vaksinasi," kata dia.
Sementara kepada masyarakat yang telah menjalani vaksinasi, Asep mengimbau agar tak abai menerapkan protokol kesehatan (prokes). Apabila merasakan gejala, masyarakat dapat melaksanakan tes swab di puskesmas terdekat dengan gratis.
"Kami sudah siapkan di seluruh puskesmas, gratis untuk swab antigen," kata dia.
Baca juga:
Harga Barang Naik, Kantor Staf Presiden Minta Masyarakat Kurangi Produk Impor