Ahad 06 Mar 2022 16:37 WIB

Cerita tentang Setan yang Mengikat Kepala Manusia

Ikatan itu akan terlepas saat manusia melaksanakan dzikir, wudhu, dan sholat.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Cerita tentang Setan yang Mengikat Kepala Manusia.
Foto: pxhere
Cerita tentang Setan yang Mengikat Kepala Manusia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Ibnu Majah meriwayatkan sebuah hadist tentang setan yang mengikat kepala manusia yang sedang tertidur dengan tiga ikatan. Ikatan yang dibuat setan pada kepala manusia tersebut akan terlepas satu persatu saat manusia melaksanakan dzikir, wudhu, dan sholat.

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ بِاللَّيْلِ بِحَبْلٍ فِيهِ ثَلَاثُ عُقَدٍ فَإِنْ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِذَا قَامَ فَتَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِذَا قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ انْحَلَّتْ عُقَدُهُ كُلُّهَا فَيُصْبِحُ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ قَدْ أَصَابَ خَيْرًا وَإِنْ لَمْ يَفْعَلْ أَصْبَحَ كَسِلًا خَبِيثَ النَّفْسِ لَمْ يُصِبْ خَيْرًا

Baca Juga

Rasulullah SAW bersabda, "Pada malam hari setan mengikat kepala salah seorang dari kalian dengan tiga ikatan, jika ia bangun dan berdzikir kepada Allah akan terlepas satu ikatan. Jika ia bangun dan berwudhu, maka akan terlepas satu ikatan lagi. Jika ia berdiri sholat maka akan terbuka semua ikatannya. Dan pada pagi harinya ia akan menjadi bersemangat, berpikir positif dan telah mendapatkan kebaikan. Namun jika tidak, pada pagi harinya ia akan menjadi tidak bersemangat, berpikir negatif dan tidak mendapatkan kebaikan. (HR Ibnu Majah)

Dalam hadist lainnya, diceritakan Nabi Muhammad SAW membaca doa sebelum tidur. Hadist ini diriwayatkan Imam Muslim.

حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي السَّفَرِ عَنْ أَبَي بَكْرِ بْنِ أَبِي مُوسَى عَنْ الْبَرَاءِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَخَذَ مَضْجَعَهُ قَالَ اللَّهُمَّ بِاسْمِكَ أَحْيَا وَبِاسْمِكَ أَمُوتُ وَإِذَا اسْتَيْقَظَ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

Nabi Muhammad SAW jika hendak tidur maka beliau membaca doa "Allaahumma Bismikallaahumma Ahyaa Wabismika Amuutu" (Ya Allah, dengan nama-Mu aku hidup dan dengan nama-Mu aku mati). Apabila bangun dari tidur, maka beliau membaca doa "Alhamdu lillaahil ladzii Ahyaanaa Ba'da Maa Amaatanaa Wailaihinnusyuuru" (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami kembali setelah mematikan kami dan hanya kepada-Nyalah tempat kami kembali). (HR Muslim)

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement