REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Banjir kembali melanda Kabupaten Cirebon. Kali ini, banjir terjadi di tujuh desa yang tersebar di empat kecamatan, Sabtu (5/3) sore – Ahad (6/3) dini hari. Ribuan rumah warga dan sejumlah fasilitas publik terendam dengan ketinggian bervariasi hingga dua meter.
Berdasarkan rekapitulasi laporan sementara dari BPBD Kabupaten Cirebon, ketujuh desa yang terendam banjir, masing-masing-masing Desa Mekarsari, Gunung Sari dan Ciuyah Kecamatan Waled, Desa Gamel dan Sarabau Kecamatan Plered, Desa Arjawinangun Kecamatan Arjawinangun serta Desa Kreyo Kecamatan Klangenan.
Secara keseluruhan, ada 2.433 rumah warga yang terendam di tujuh desa tersebut. Banjir juga merendam 19 fasilitas umum, dua tembok penahan tanah (TPT) jebol dan membuat 520 meter jalan poros kabupaten rusak.
Di Desa Mekarsari Kecamatan Waled, tercatat ada 715 rumah warga yang terendam serta sejumlah mushola, masjid, MI dan PAUD. Sebanyak 1.112 kepala keluarga (KK) atau 3.010 jiwa terdampak banjir di desa tersebut.
Di Desa Gunung Sari, banjir merendam 750 rumah, satu buah masjid, SD, TK, PAUD, SMP dan MI. Ada 1.000 KK atau 2.885 jiwa yang terdampak banjir. Di Desa Ciuyah, ada 245 rumah yang terendam dan 395 KK atau 1.055 jiwa yang terdampak banjir tersebut.
Sedangkan di Desa Gamel, Kecamatan Plered, banjir merendam 393 rumah dan menyebabkan 453 KK atau 1.505 jiwa terdampak. Selain itu, banjir juga menyebabkan jalan poros kabupaten rusak sepanjang 20 meter.
Kondisi serupa juga terjadi di Desa Sarabau, Kecamatan Plered. Selain merendam 45 unit rumah dan 51 KK atau 217 jiwa terdampak, banjir juga menyebabkan jalan poros kabupaten rusak sepanjang 500 meter. Bahkan, dua titik tembok penahan tanah (TPT) juga jebol.
Di Desa/Kecamatan Arjawinangun, banjir merendam 268 rumah warga, satu SD, tiga mushola, kantor kecamatan dan Kantor Damkar. Banjir pun menyebabkan 328 KK atau 960 jiwa terdampak.
Di Desa Kreyo, Kecamatan Klangenan, ada 17 rumah yang terendam dan 25 KK atau 75 jiwa warga yang terdampak.
Sementara itu, Koordinator Lapangan BPBD Kabupaten Cirebon, Fauzan, mengatakan, dari tujuh desa itu, kini hanya tinggal Desa Gunungsari, Kecamatan Waled yang masih terendam banjir. Namun, ketinggian banjir sudah mulai menurun.
"Desa Gunungsari kondisi daerahnya cekung sehingga air lebih lama untuk surut," kata Fauzan, Ahad (6/3).
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Alex Suheriyawan, menyebutkan, banjir yang terjadi di tujuh desa itu disebabkan hujan intensitas tinggi. "Hujan intensitas tinggi itu menyebabkan sejumlah sungai meluap hingga akhirnya terjadi banjir,’’ tandas Alex.