REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politika Research & Consulting dan Parameter Politik Indonesia merilis hasil survei key opinion leaders (KOL) terbaru. Hasilnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno mendapat nilai paling tinggi sebagai calon presiden yang paling memiliki pesona (charming) dari sisi penampilan dengan 7,92.
"Kalau dilihat rata-rata kalau sebelumnya Sandiaga kalau dia nomor tiga dia nomor empat. Tapi pada aspek penampilan Sandiaga Uno mendapat penilaian yang relatively dia unggul dibanding yang lainnya," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, dalam rilis hasil survei di Cikini, Ahad (6/3).
Adi mengatakan, bagi masyarakat aspek penampilan seorang kandidat capres juga menjadi penting untuk dilihat. Angka di atas menunjukan bahwa Sandiaga dianggap lebih mempesona dibanding tokoh lain.
Disusul oleh Ganjar Pranowo 7,76, Anies Baswedan 7,66, Ridwan Kamil 7,63, Agus Harimurti Yudhoyono 7,57, Andika Perkasa 7,48, Erick Thohir 7,25.
"Artinya ada sekitar enam calon yang dianggap dari segi pesona penampilan menurut para key opinion leader ini cukup baik rata-rata angka yang diberikan 7," ujarnya.
Sedangkan pada aspek penampilan berkharisma dan berwibawa, Ganjar Pranowo mendapat angka paling tinggi dengan 7,75. Disusul Anies Baswedan 7,55, Andika Perkasa 7,43, Ridwan Kamil 7,43, Prabowo Subianto 7,38, dan Sandiaga Uno 7,38.
"Artinya ada sekitar enam orang yang dianggap berkharisma dan berwibawa dari aspek penampilan," ujar dia.
Untuk diketahui dalam survei terbarunya Politika Research and Consulting dan Parameter Politik Indonesia menguji 11 aspek penilaian terhadap 11 nama capres 2024. Ke-11 aspek tersebut yaitu visioner, kepemimpinan politik, intelektualitas, keterampilan politik, keterampilan komunikasi politik, stabilitas emosi, gaya kepemimpinan, nasionalisme dan religiusitas, penampilan, integritas moral, dan kapabilitas.
Survei dilakukan Januari 2022 lalu. Narasumber dalam survei key opinion leaders ini merupakan para tokoh dari berbagai kalangan, mulai dari akademisi, agamawan, budayawan, praktisi media massa, dunia usaha, maupun aktivis lembaga swadaya masyarakat.
Pengukuran dalam survei KOL menggunakan skala likerts. Adapun nilai maksimal adalah 10 dan nilai minimal 1. Semakin tinggi nilainya maka dianggap sangat baik. Survei dilakukan terhadap 207 tokoh di 34 provinsi di Indonesia.