REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diantara problematika dalam kehidupan keluarga milenial adalah pengelolaan keuangan. Selama ini banyak kalangan milenial memahami masalah keuangan lebih kepada pemasukan dan pengeluaran saja. Sehingga, kalau pemasukan tidak seimbang dengan pengeluaran menimbulkan disharmoni dalam kehidupan keluarga. Dampaknya tak hanya perceraian bahkan sampai kepada kejahatan penipuan, korupsi, narkoba dan sebagainya.
Untuk menjawab persoalan tersebut, LPPM UHAMKA bekerjasama dengan Pemuda Muhammadiyah Tangerang Selatan mengadakan Dialog Virtual dengan tema Manajemen Keuangan Keluarga Islami Bagi Milenial Saat Pandemi, Ahad (6/2/2022) dengan narasumber Faozan Amar dan Amilia Zainita, yang keduanya Dosen FEB UHAMKA, dengan moderator Alfan Ramdon.
Menurut Faozan, sejak tahun 2020, tahun dimulainya bonus demografi, generasi milenial berada pada rentang usia 20 tahun hingga 40 tahun. Berdasarkan data Susenas BPS tahun 2017, jumlah generasi milenial mencapai sekitar 88 juta jiwa atau 33,75 persen dari total penduduk Indonesia. “Dengan jumlah tersebut, maka generasi milenial harus melek dan faham tentang manajemen keuangan keluarga”, ujar Faozan menambahkan.Selanjutnya Amilia Zainita mengatakan perencanaan keuangan merupakan seni pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh individu/keluarga untuk mencapai tujuan yang efektif, efisien, dan bermanfaat, sehingga keluarga tersebut menjadi keluarga yang sejahtera.
Agar berhasil mengelola keuangan, maka generasi milenial harus ; 1). Kenali kondisi keuangan. 2). Tentukan tujuan dan rencana keuangan yang jelas, 3). Tentukan tujuan utama, 4). Mengecek jumlah uang di rekening secara berkala, 5). Hindari berhutang jika tidak perlu, 6). Memiliki dana darurat dan 7). Menabung dan investasi. “Jadi perlu manajemen keuangan yang baik agar dapat sejahtera”, ujar Amilia mengingatkan.
Ketua Pemuda Muhammadiyah Tangerang Selatan, Fathor Rohman, merasa senang dengan acara ini. Sebab, sebagai milenial ia bersama teman-temannya yang kebanyakan adalah baru berumah tangga jadi faham tentang mengelola keuangan keluarga. “Dan Islam memberikan tuntutan yang jadi pemanfataan harga dengan baik dan benar”, ujar dengan penuh semangat.
Apapun pekerjaan yang kita dan berapapun penghasilannya, selama tidak dikelola dengan baik dan benar, maka tidak akan mampu memberikan kesejahteraan bagi pemiliknya. “Mari kelola keuangan dengan baik dan benar sesuai tuntuan ajaran Islam”, ujar moderator menutup acara dialog (FA).