REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mengungkapkan kasus harian Covid-19 sempat menembus angka 1.700 per hari. Penyebaran Covid-19 saat ini fluktuatif atau naik turun sehingga masyarakat diharapkan lebih waspada dan disiplin memakai masker.
"Jadi Covid-19, kita tetap harus waspada karena dinamika naik turun jadi temuan kasus harian itu belum (puncak) dan jangan sampai menembus kasus tertinggi itu 1.700 sehari," ujar Kepala Dinkes Kota Bandung Ahyani Raksanagara, Senin (7/3/2022).
Ia menuturkan saat ini kasus Covid-19 di Kota Bandung terus menurun dan angka kesembuhan meningkat. Namun, disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker harus dilakukan agar tidak terpapar.
"Kemarin berkurang banyak dan kesembuhan terus meningkat. Intinya prokes semua kedua yang belum vaksinasi segera vaksin kami meminta semua pihak menjaga prokes, pakai masker kalau mau beraktivitas skalau ada keluhana apa-apa segera laporkan," ungkapnya.
Ia mengatakan masyarakat harus ikut berperan serta dalam meminimalisasi dan mencegah Covid-19. Ahyani mengatakan keterisian tempat tidur bagi pasien Covid-19 relatif masih di angka 50 persen. Terkait perubahan status pandemi menjadi endemi, pihaknya masih menunggu keputusan Kementerian Kesehatan.
Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengungkapkan penyebaran kasus Covid-19 terus menurun. Ia berharap puncak penyebaran Covid-19 varian Omicron telah berlalu.
"Trennya menurun yah mudah-mudahan kita udah melewati puncak lah ya harapannya mah. Kemarin kan kita sempet 1.700 udah turun ke 1.400 ya mudahan trennya turun terus lah ya," katanya.
Ia melanjutkan keterisian tempat tidur bagi pasien Covid-19 di rumah sakit menurun namun pada tempat isolasi mandiri bagi tenaga kesehatan masih didapati yang isoman termasuk masyarakat.
Selanjutnya vaksinasi Covid-19 terus digencarkan saat ini dosis pertama sudah mencapai 112 persen, dosis kedua 100 persen dan dosis ketiga sudah di angka 16 persen. Terkait perubahan status pandemi menjadi endemi, ia menuturkan pihaknya siap jika pemerintah memutuskan perubahan status.
"Ya harus siap, vaksinasinya terus adaptasi kebiasaan baru bahwa kita minimal bermasker karena Covid-19 mah virusnya mau bermutasi jadi varian apapun saya punya keyakinan bisa diminimalisasi dengan masker tidak menularkan dan tidak tertular," katanya.