REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Rusia merekrut milisi Suriah dengan pengalaman pertempuran perkotaan untuk digunakan di Ukraina, Wall Street Journal melaporkan pada Ahad (7/3/2022). Moskow sedang mencari metode baru sejalan dengan situasi perang di Ukraina, kata Wall Street Journal mengutip pejabat AS.
Empat pejabat AS mengatakan bahwa Rusia mengumpulkan orang-orang ini dari Suriah mengantisipasi kemungkinan pertempuran perkotaan, terutama di Kyiv. Mereka ditawari kontrak dengan gaji tertentu untuk waktu yang terbatas.
Namun belum ada rincian berapa banyak pejuang Suriah yang telah dikumpulkan sejauh ini melalui proses ini atau kapan mereka akan dikirim ke Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga baru-baru ini mengumumkan lebih dari 16.000 pejuang asing dari berbagai negara telah mendaftar untuk berperang bagi Ukraina.
Setidaknya 364 warga sipil telah tewas dan 759 lainnya terluka di Ukraina sejak Rusia melancarkan perang pada 24 Februari, menurut data PBB. Jumlah korban sebenarnya dikhawatirkan akan lebih tinggi.
Lebih dari 1,5 juta orang telah meninggalkan Ukraina ke negara-negara tetangga, menurut badan pengungsi PBB. Serangan Rusia telah mendapat protes dari komunitas internasional di mana Uni Eropa, Inggris dan AS memberlakukan berbagai sanksi ekonomi di Moskow.