Senin 07 Mar 2022 15:44 WIB

Jabodetabek dan Surabaya Raya Kembali Masuk PPKM Level 2

Pemerintah mencatat adanya penurunan kasus konfirmasi harian di dua wilayah itu.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Pengemudi ojek daring mengendarai sepeda listrik di kawasan Karet Kuningan, Jakarta, Selasa (22/2/2022). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, status PPKM di wilayah aglomerasi Jabodetabek dan Surabaya Raya kini kembali masuk pada Level 2.
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Pengemudi ojek daring mengendarai sepeda listrik di kawasan Karet Kuningan, Jakarta, Selasa (22/2/2022). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, status PPKM di wilayah aglomerasi Jabodetabek dan Surabaya Raya kini kembali masuk pada Level 2.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, status PPKM di wilayah aglomerasi Jabodetabek dan Surabaya Raya kini kembali masuk pada Level 2. Hal ini disebabkan karena terjadinya penurunan kasus konfirmasi harian dan juga rawat inap rumah sakit.

“Saat ini aglomerasi Jabodetabek dan Surabaya Raya kembali masuk ke level 2 dikarenakan penurunan kasus konfirmasi harian dan juga rawat inap rumah sakit. Terkait detail informasi ini akan tertuang dalam Inmendagri yang akan keluar hari ini,” ujar Luhut saat konferensi pers hasil ratas evaluasi PPKM bersama Presiden melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (7/3/2022).

Baca Juga

Luhut mengatakan, seiring dengan perbaikan situasi pandemi Covid-19 yang semakin menunjukan perbaikan, kabupaten kota yang kembali masuk ke Level 2 pun mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Selain level asesmen yang menunjukan tanda-tanda perbaikan, pemerintah juga memantau mobilitas masyarakat yang kembali meningkat cukup tinggi dalam sepekan terakhir.

Luhut mengatakan, pemerintah pun terus mendorong akselerasi capaian vaksinasi dosis kedua utamanya bagi lansia. Saat ini capaian dosis vaksinasi untuk lansia berada di angka 62 persen di Jawa Bali.

“Tetapi kami akan terus kejar untuk terus lebih tinggi lagi,” tambahnya.

Pemerintah, kata dia, juga meminta seluruh kabupaten kota di Jawa Bali untuk terus meningkatkan vaksinasi booster yang masih di bawah 10 persen. Luhut pun mendorong masyarakat agar bersedia untuk mendapatkan vaksin dosis ketiga agar kondisi pandemi di Indonesia dapat terus mengalami perbaikan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement