REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Pengusulan Sabam Sirait menjadi Pahlawan Nasional Republik Indonesia oleh berbagai elemen masyarakat tidak lepas dari kiprah tokoh kelahiran 13 Oktober 1936 asal Sumatra Utara ini dalam dunia politik dan demokrasi. Integritasnya dan kesetiaannya pada demokrasi menjadikan Sabam Sirait seorang tokoh nasional yang selayaknya mendapat apresiasi dari negara yaitu ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
Anggota DPD RI yang juga kolega Sabam Sirait sesama Senator asal Jakarta Fahira Idris menyampaikan dukungannya atas usulan pemberian penghargaan berupa pahlawan nasional kepada tokoh yang sepanjang hayatnya dibaktikan untuk perjuangan demokrasi di Indonesia dari masa ke masa terutama pada masa Orde Baru ini. Menurut Fahira, Sabam Sirait adalah tokoh yang garis perjuangannya melampaui nasionalisme yaitu kemanusiaan.
“Saya secara pribadi mendukung penuh pengusulan Pak Sabam sebagai pahlawan nasional. Berbagai warisan beliau tentang kecintaannya kepada bangsa dan kemanusiaan, perjuangannya menegakkan demokrasi serta integritasnya sebagai seorang politisi harus menjadi inspirasi anak bangsa terutama generasi muda. Saya banyak belajar dari beliau terutama tentang karakter, kearifan dan keteladanan berpolitik. Beliau mempunyai etika politik yang luar biasa dan etos kerja yang begitu tinggi walau saat menjadi anggota DPD RI usianya tidak lagi muda. Beliau pejuang demokrasi dan kemanusian. Keberpihakan beliau kepada perjuangan rakyat Palestina adalah salah satu contoh kegigihan beliau memperjuangkan keadilan,” ujar Fahira Idris di komplek Parlemen, Senayan Jakarta (7/3).
Menurut Fahira, yang penting saat ini dilakukan berbagai elemen masyarakat yang mengusulkan Sabam Sirait sebagai Pahlawan Nasional adalah melakukan berbagai proses pengusulan gelar pahlawan seperti yang telah ditetapkan oleh Kementerian Sosial. Mulai dari pengusulan dari daerah oleh masyarakat di tingkat kabupaten/kota melalui Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) dan mendapat rekomendasi dari gubernur dalam hal ini Gubernur Sumatera Utara. Setelah mendapat rekomendasi gubernur, usulan itu kemudian diajukan ke tingkat pusat melalui Kementerian Sosial dengan menggelar seminar yang dihadiri para sejarawan, para praktisi, serta akademisi dari wilayah calon pahlawan berasal.
“Saya yakin, semua masyarakat Sumatra Utara yang diwakili Gubernur memberikan dukungan penuh terhadap pengajuan Pak Sabam sebagai pahlawan nasional. Beliau adalah salah satu putra terbaik bangsa asal Sumatera Utara dan jadi sudah menjadi kebanggaan masyarakat. Semoga berbagai persyaratan ini segera bisa dilewati dengan baik, dan Pak Sabam dianugerahi Pahlawan Nasional,” kata Fahira Idris.