Senin 07 Mar 2022 16:19 WIB

Keterisian RS Covid-19 di Provinsi Luar Jawa Bali Masih Tinggi

Ada tiga provinsi luar Jawa Bali yang tingkat keterisian RS Covid-19 tinggi

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Nur Aini
Petugas menurunkan sampah dari atas KM Umsini yang menjadi lokasi isolasi terpusat bagi pasien COVID-19 tanpa gejala (OTG) di Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (8/8/2021). Hingga saat ini sebanyak 84 pasien COVID-19 tanpa gejala melakukan isolasi apung di atas KM Umsini dan dua diantaranya dirujuk ke rumah sakit.
Foto: ANTARA/ABRIAWAN ABHE
Petugas menurunkan sampah dari atas KM Umsini yang menjadi lokasi isolasi terpusat bagi pasien COVID-19 tanpa gejala (OTG) di Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (8/8/2021). Hingga saat ini sebanyak 84 pasien COVID-19 tanpa gejala melakukan isolasi apung di atas KM Umsini dan dua diantaranya dirujuk ke rumah sakit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Koordinator PPKM Luar Jawa Bali mengatakan ada tiga provinsi di luar Jawa Bali yang tingkat keterisian tempat tidur (BOR) rumah sakitnya masih tinggi. Tiga provinsi tersebut yakni Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan.

"Namun masih terkendali yaitu Sumut kasusnya 21.338 BOR-nya 37 persen dengan konversi 21 persen, Kalimantan Timur kasus aktifnya 15.603 BOR 44 persen dan konversinya 25 persen dan Sulsel kasus aktif 15.131, BOR 31 persen dan konversi 18 persen," ujar Airlangga dalam konferensi pers rapat terbatas tentang PPKM secara daring, Senin (7/3/2022).

Baca Juga

Airlangga mengatakan, meski secara keseluruhan daerah di luar Jawa Bali mengalami penurunan, tetapi kasus di daerah ini masih tinggi. Begitu juga untuk tingkat keterisian tempat tidur di isolasi terpusat (isoter) yang cukup tingi yakni Kalimantan Timur 49 persen dan Kepulauan Riau 33 Persen.

Karena itu, pemerintah melakukan antisipasi dengan menyediakan isolasi terpusat sebanyak 36.470 tempat tidur. Namun, saat ini baru terisi 10 persen.

"Dan ada beberapa yang sembilan provinsi BOR daripada isoternya nol persen dan beberapa yang isoternya yang masih tinggi adalah Kaltim dan Kepulauan Riau 49 persen dan 33 persen," katanya.

Meski demikian, beberapa daerah ini termasuk dalam daerah yang telah melalui puncak kasus Covid-19 dan dalam tren penurunan yaitu Sulawesi Utara, Papua Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sumatera Barat, kepulauan Riau dan Lampung, serta Riau.

"Yang masih naik di Kalbar dan NTT," katanya.

Sebelumnya, Airlangga mengungkap tren penurunan kasus di luar Jawa Bali, mulai dari angka reproduksi kasus efektif di seluruh pulau dari angka 1,16 ke 1,09.

"Di luar Jawa Bali, Nusa Tenggara 1,14 Maluku 1,1, Kalimantan 1,10, Sumatera 1,09 Sulawesi 1,09, dan Papua 1,08," ujar Airlangga.

Airlangga mengungkap, penurunan juga terjadi pada kasus konfirmasi harian di luar Jawa Bali per 6 Maret dengan 8.158 kasus daripada sebelumnya pada 23 Februari sebanyak 19.807 kasus yang menjadi puncak kasus di luar Jawa Bali.

Sementara untuk kasus aktif, puncaknya terjadi pada 3 Maret yakni sebanyak 183.482 kasus, dibandingkan per 6 Maret kasus aktif sebanyak 171.217 mengalami penurunan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement