Senin 07 Mar 2022 17:02 WIB

Isra Mi'raj Perjalanan Nabi Muhammad SAW Menuju Kesempurnaan

Isra Miraj merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah SWT

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Isra Miraj. Isra Miraj merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah SWT
Foto: MGIT03
Ilustrasi Isra Miraj. Isra Miraj merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah SWT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Isra Miraj merupakan salah satu peristiwa bersejarah dan ajaib dalam Islam, di mana Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan ke langit ke tujuh.

 Ulama dan pemikir Turki, Badiuzzaman Said Nursi dalam salah satu karyanya menjelaskan tentang hakikat Miraj Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga

“Ia (Miraj) merupakan perjalanan atau suluk pribadi Muhammad SAW dalam menyusuri tingkatan kesempurnaan,” kata Nursi dari dikutip dari buku Risalah Mi'raj: Urgensi, Hakikat, Hikmah dan Buahnya terbitan Risalah Nur.

Menurut Nursi, hal ini berarti bahwa tanda-tanda dan jejak rububiyah yang Allah SWT perlihatkan dalam menata seluruh makhluk lewat beragam nama, serta keagungan rububiyah yang Dia perlihatkan lewat proses penciptaan dan pengaturan di langit setiap wilayah yang Dia hadirkan di mana setiap langit merupakan orbit agung bagi arasy rububiyah-Nya dan pusat kekuasaan uluhiyah-Nya, semua itu Allah perlihatkan satu persatu kepada Muhammad SAW. 

Nursi menuturkan, Allah SWT menaikkan hamba pilihannya tersebut ke buraq dan menempuhkannya berbagai tingkatan yang ada secepat kilat dari satu wilayah ke wilayah yang lain, dari satu tempat ke tempat yang lain seperti titik tempat beredarnya bulan guna diperlihatkan kepada rububiyah ilahi yang terdapat di langit.

Allah SWT kemudian mempertemukan beliau dengan saudara-saudaranya sesama nabi satu persatu pada kedudukan masing-masing di langit sampai kemudian dinaikkan kepada kedudukan sejarak dua ujung busur.

Menurut Nursi, beliau juga mendapat kehormatan untuk berbicara dan melihat-Nya dengan rahasia keesaan agar menjadi seorang hamba yang mengumpulkan seluruh kesempurnaan manusia, meraih semua manifestasi ilahi, menyaksikan semua tingkatan alam, menyeru kekuasaan rububiyah-Nya, serta menyampaikan segala hal yang diridhai Tuhan dengan menyingkap misteri alam.   

Dengan rahasia agung, tambah Nursi, Allah SWT menata alam sesuai pengaturan mencengangkan yang melahirkan rasa heran dan takjub. Pasalnya, dari atom yang dianggap sebagai tingkatan makhluk terkecil hingga langit, serta dari tingkatan langit yang pertama hingga arasy yang agung terdapat sejumlah langit yang berlapis-lapis.

“Setiap langit menjadi atap alam yang lain serta berposisi sebagai arasy rububiyah dan pusat kekuasaan ilahi,” jelas Nursi.

Meski semua nama bisa terwujud dan semua gelar terjelma pada berbagai wilayah dan tingkatan yang ada dari aspek keesaan-Nya, namun sebagaimana gelar “penguasa yang adil” merupakan gelar yang dominan dan orisinal dalam wilayah pengadilan, sementara sejumlah gelar yang lain hanya mengikuti dan mengawasi perintahnya.

Demikian pula salah satu nama dan gelar ilahi mendominasi pada setiap tingkatan makhluk dan pada setiap langitnya, sementara semua gelar yang lain berada di dalamnya.

Misalnya, pada satu langit Nabi Isa AS, yang mendapatkan kehormatan dengan nama “al-Qadîr” berjumpa dengan Rasul SAW. Maka, Allah menjelma pada wilayah langit tersebut dengan gelar “al-Qadîr” (Yang Mahakuasa).

Baca juga:  3 Tanda yang Membuat Mualaf Eva Yakin Bersyahadat

Contoh yang lain, gelar “al-Mutakallim” (yang berbicara) yang didapat oleh Nabi Musa AS adalah gelar yang mendominasi wilayah langit yang merupakan kedudukan Nabi Musa AS.

“Demikianlah, karena Rasulullah SAW mendapat bagian dari nama Allah Yang Mahaagung (Ismul A’zham) serta karena kenabiannya bersifat umum dan komprehensif, juga karena beliau mendapatkan seluruh manifestasi nama-Nya, maka beliau memiliki relasi dengan seluruh wilayah rububiyah,” kata Nursi.  

“Karena itu, hakikat Miraj yang beliau lakukan menuntut adanya pertemuan dengan para nabi yang merupakan pemilik kedudukan di berbagai wilayah tadi, serta melewati semua tingkatan yang ada,” ucap Nursi.  

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement