REPUBLIKA.CO.ID, Terdapat sejumlah perkara yang disukai oleh Allah SWT. Dan, ada pula hal-hal yang dibenci-Nya.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ يَرْضَى لَكُمْ ثَلَاثًا وَيَكْرَهُ لَكُمْ ثَلَاثًا فَيَرْضَى لَكُمْ أَنْ تَعْبُدُوهُ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَأَنْ تَعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَيَكْرَهُ لَكُمْ قِيلَ وَقَالَ وَكَثْرَةَ السُّؤَالِ وَإِضَاعَةِ الْمَالِ
Dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah meridhai kalian dalam tiga perkara dan benci kepada kalian dalam tiga perkara. Allah meridhai kalian jika kalian (pertama) beribadah kepada-Nya (kedua) tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. (Ketiga) jika kalian berpegang teguh kepada agama-Nya dan tidak berpecah belah. Dan Dia benci atas kalian tiga perkara yaitu kabar burung, banyak tanyak, dan menghambur-hamburkan harta.” (HR Bukhari Muslim ).
Perkara yang pertama, masih dalam redaksi hadis yang sama, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah membenci bila kalian qiila wa qaala, banyak bertanya, dan menyia-nyiakan harta." (HR Muslim dan Ahmad).
Qiila wa qaala dalam sabda Nabi SAW itu secara harfiah ialah katanya-katanya. Maksudnya, informasi yang belum jelas sumber dan atau kebenarannya.
Suatu berita hendaknya diperjelas sebelum disebarluaskan. Bila tidak demikian, ia hanya menjadi kabar angin atau desas- desus. Dan, seperti disampaikan hadis tersebut, Allah SWT membenci sikap yang percaya pada informasi yang tidak tentu sumbernya. Dalam Alquran surat An Nur ayat 11, Allah berfirman:
وَالَّذِي تَوَلَّىٰ كِبْرَهُ مِنْهُمْ لَهُ عَذَابٌ عَظِيمٌ “Dan siapa di antara mereka yang mengambil bagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar.”
Kedua, adalah banyak tanya yang tidak berfaedah. Bila ada yang tidak atau belum dimengerti, maka seseorang dianjurkan bertanya. Namun, apabila pertanyaan yang sama diajukan berulang kali, itu dapat menjurus pada kesia- siaan atau bahkan konflik.
Contohnya, para Bani Israil yang banyak tanya tentang perkara sapi betina. Kisah ini diabadikan dalam Alquran surat Al Baqarah.
Waktu itu, Nabi Musa AS sudah menyampaikan kepada mereka tentang perintah Allah SWT, yakni hendaknya seekor lembu betina disembelih.
Dengan begitu, Allah SWT akan menunjukkan kepada orang-orang ini kebenaran perihal kasus terbunuhnya seorang dari mereka.
Bukannya langsung melaksanakan apa-apa yang diperintahkan, Bani Israil ini justru banyak tanya tentang sifat sapi yang hendak disembelih itu.
Pada akhirnya, jawaban yang mereka peroleh justru kian mempersulit diri sendiri. Padahal, sebelumnya Allah menghendaki kemudahan bagi mereka, tetapi mereka sendiri yang memperumit keadaan.
Hal ketiga yang dibenci Allah Ta'ala ialah menyia-nyiakan harta. Idho'atul maali dapat di maknai sebagai membelanjakan harta yang dimiliki secara boros serta tidak pada jalan yang di ridhai-Nya.
Baca juga: 3 Tanda yang Membuat Mualaf Eva Yakin Bersyahadat
Apalagi, bila harta itu diperoleh dengan cara-cara yang haram atau syubhat. Dalam surat Al Araf ayat 31, Dia berfirman sebagai berikut:
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”
Sikap boros juga disamakan dengan perilaku setan. Ini ditegaskan dalam Alquran surat Al Isra ayat 27:
إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ ۖ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا “Sesungguh nya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.” Semoga kita semua terhindar dari ketiga sifat yang dibenci Allah Azza wa Jalla ini.