UMM Adakan Kelas Influencer dan Menulis Siswa SMA
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bersama Mobil Kamis Membaca (KaCa) mendorong kreativitas siswa SMAN 1 Porong, Sidoarjo lewat kelas menulis dan kelas influencer. Ada sekitar 300 siswa dan siswi kelas 12 yang turut meramaikan dua kelas yang dilangsungkan secara luring tersebut. | Foto: dok. Humas UMM
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Tim Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bersama Mobil Kamis Membaca (KaCa) mendorong kreativitas siswa SMAN 1 Porong, Sidoarjo lewat kelas menulis dan kelas influencer. Ada sekitar 300 siswa dan siswi kelas 12 yang turut meramaikan dua kelas yang dilangsungkan secara luring tersebut.
Nixon Farrel Mahatma termasuk influencer Tiktok yang menjadi salah satu pemateri. Nixon menilai antusiasme peserta yang hadir cukup tinggi. Sebagian besar mengikuti dan memperhatikan seluruh materi terkait bagaimana menyusun dan membuat konten di media sosial, khususnya TikTok.
Pada kesempatan itu, Nixon membocorkan kiat agar konten dapat masuk ke For Your Page (FYP) TikTok Langkah pertama yang perlu diperhatikan, yakni memahami peserta atau penonton.
Ketika sudah memahami dan mengetahui apa yang penonton sukai, maka penyusunan konten juga akan lebih mudah. Dengan usaha untuk mendapat mengikuti tren yang ada, maka konten yang disiapkan tidak ketinggalan zaman.
Yang juga tak kalah penting yaitu memahami cara kerja algoritma masing-masing medsos. "Kapan harus upload, kapan harus membuat konten ini, kapan harus menyusun konten itu. Semua tergantung bagaimana algoritma berjalan,” jelasnya.
Sementara itu, pemateri untuk kelas menulis diisi oleh Hassanalwildan Ahmad Zain. Pria yang disapa Wildan tersebut memaparkan bagaimana cara membuat tulisan yang menarik. Hal ini terutama karya-karya kreatif seperti cerita pendek maupun novel.
Menurutnya, dalam penyampaian cerita, penulis lebih baik tidak langsung memberi tahu. Penulis lebih baik menggambarkan suasana, perasaan atau kondisi sekitar. Dengan begitu, cerita yang ditulis juga dapat memengaruhi emosi pembaca dan terkesan lebih menarik.
"Cerita juga lebih bagus kalau dimulai dari tengah, memberi kesan penasaran sehingga para pembaca bisa lebih betah,” ungkapnya.
Wildan juga mendorong siswa untuk berani dan segera mulai menulis. Sekalipun tulisan pertama yang dibuat masih jelek dan acak-acakan. Pasalnya, berawal dari tulisan yang berantakan itulah lahir sederet para penulis andal yang kini telah terkenal.
Salah satu siswa Febrian Bagus menilai kegiatan kelas kreatif ini sungguh menarik. Banyak pengalaman baru yang bisa diperoleh terutama bagi teman-teman yang menyukai perkembangan media sosial dan menulis kreatif.
Di akhir agenda, para siswa juga mendapat kesempatan untuk mengenal diri sendiri masing-masing melalui tes minat bakat. Dari situ, teman-temannya dapat menemukan kelebihan dan potensi yang bisa dikembangkan di kemudian hari.