Senin 07 Mar 2022 22:32 WIB

Bank Dunia: Partisipasi Angkatan Kerja Wanita RI Hanya 50 Persen

Rata-rata tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan di Asia Pasifik 60 persen.

Wanita wawancara melamar pekerjaan (ilustrasi). Bank Dunia menyebutkan partisipasi angkatan kerja wanita di Indonesia hanya berkisar 50 persen selama 20 tahun terakhir.
Foto: Republika/Prayogi
Wanita wawancara melamar pekerjaan (ilustrasi). Bank Dunia menyebutkan partisipasi angkatan kerja wanita di Indonesia hanya berkisar 50 persen selama 20 tahun terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Dunia menyebutkan partisipasi angkatan kerja wanita di Indonesia hanya berkisar 50 persen selama 20 tahun terakhir."Di Indonesia, hanya separuh wanita yang bekerja dibandingkan dengan 80 persen pria usia kerja," ungkap Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen dalam Webinar Women in Leadership di Jakarta, Senin (7/3/2022).

Dengan demikian, wanita Indonesia cenderung kurang berpartisipasi dalam tenaga kerja jika dibandingkan dengan negara-negara peers lainnya. Satu menuturkan rata-rata tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan negara-negara lain di Asia Timur dan Pasifik adalah sekitar 60 persen.

Baca Juga

Kendati demikian, pada saat yang sama Indonesia telah membuat kemajuan yang signifikan dalam pencapaian pendidikan dan penurunan tingkat kesuburan, serta kesetaraan gender telah dicapai pada tingkat partisipasi sekolah menengah."Namun, hasil ini belum diterjemahkan ke dalam pekerjaan yang lebih banyak dan lebih baik bagi perempuan," ucap dia.

Meskipun tingkat kesuburan menurun, ia menyampaikan kebanyakan wanita di Indonesia putus dari angkatan kerja ketika menikah dan tak pernah kembali. Di sisi lain, peran perempuan dalam sistem kepemimpinan senior Tanah Air hanya sekitar 23 persen dan hanya terdapat enam persen direktur utama (chief executive officer/CEO) di Indonesia yang berjenis kelamin perempuan.

Satu sangat menyayangkan hal tersebut lantaran studi global menunjukkan bahwa memiliki lebih banyak perempuan dalam posisi kepemimpinan akan mendorong kemajuan sosial, ekonomi, dan politik.Maka dari itu, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan partisipasi wanita dalam angkatan kerja dan dalam posisi kepemimpinan di Indonesia, yakni menutup kesenjangan upah, mendirikan pusat pengasuhan anak, serta memanfaatkan alat keuangan digital dan menggabungkan produk keuangan dengan dukungan teknis.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement