REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti menyampaikan, Masjid Istiqlal sebagaimana nama dan tujuannya, dibangun sebagai wujud syukur atas kemerdekaan Indonesia dan bagaimana mewujudkan cita-cita kemerdekaan. Arsitektur Masjid Istiqlal menggambarkan dua hal tersebut.
"Masjid itu secara arsitektur sangat unik dan melampaui zamannya. Arsitektur Istiqlal membuktikan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan keterbukaan umat Islam sebagai prasyarat dalam mencapai kemajuan," tutur dia kepada Republika.co.id, Sabtu (19/2).
Lebih lanjut, Mu'ti mengungkapkan, Masjid Istiqlal adalah "Masjid Negara". Idealnya Masjid Istiqlal baik secara manajerial dan peribadatan menggambarkan keberagamaan umat Islam di Indonesia. Dalam hal tertentu, Istiqlal juga menggambarkan kekhasan Islam Indonesia dan inilah yang perlu lebih ditingkatkan.
"Sekarang ini ada usaha yang sungguh-sungguh dari Badan Pengelola untuk menjadikan Masjid Istiqlal sebagai masjid untuk seluruh umat Islam, bahkan seluruh bangsa Indonesia," ujarnya.
Selain itu, Mu'ti melanjutkan, Istiqlal juga terus ditingkatkan fungsinya tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat pendidikan dan kebudayaan. Kegiatan di Istiqlal semakin bervariasi dan kreatif.
"Walaupun mendapatkan dana dari pemerintah, sangat bagus kalau Istiqlal memiliki dana operasional yang lebih kuat dengan pengembangan masjid entrepreneurship," tutur dia.
Untuk diketahui, setiap 22 Februari diperingati sebagai hari Istiqlal. Masjid Istiqlal diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 22 Februari 1978. Perlu 17 tahun untuk membangun masjid terbesar tersebut sejak batu pertamanya diletakkan Bung Karno pada 24 Agustus 1961.
Masjid Istiqlal adalah simbol yang memiliki peran penting bagi Indonesia sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia. Setelah 42 tahun berdiri, pemerintah merenovasi Masjid Istiqlal dengan dana mencapai Rp 511 miliar.
Peresmian wajah baru Istiqlal itu diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Januari 2021. Tak hanya itu, kini di sekitar Masjid Istiqlal pun telah dibangun terowongan Silaturahmi yang menghubungkan masjid kebanggaan umat Islam Indonesia tersebut denngan Gereja Katedral.