Senin 07 Mar 2022 22:27 WIB

Sri Mulyani: Pemimpin Perempuan Punya Banyak Nilai Tambah

Pemimpin perempuan memiliki empati atau kepekaan yang lebih besar.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) berbincang dengan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Bruce Aylward (kiri) usai penutupan Pertemuan Tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 atau Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) G20 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (18/2/2022). Sri Mulyani: Pemimpin Perempuan Punya Banyak Nilai Tambah
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) berbincang dengan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Bruce Aylward (kiri) usai penutupan Pertemuan Tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 atau Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) G20 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (18/2/2022). Sri Mulyani: Pemimpin Perempuan Punya Banyak Nilai Tambah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menilai pemimpin perempuan memiliki banyak nilai tambah dan keuntungan, baik dari segi pembawaannya maupun biologis.

"Ini sebagai suatu kelebihan yang bisa memberikan dampak positif kepada kinerja organisasi atau korporasi," kata Sri Mulyani dalam Webinar Women in Leadership di Jakarta, Senin (7/3/2022).

Baca Juga

Nilai tambah yang pertama adalah menciptakan keberagaman agar suatu perusahaan tak hanya terdiri dari laki-laki saja, tetapi juga perempuan. Dengan demikian, suatu perusahaan bisa menghasilkan barang atau jasa yang bisa mengakomodir sesuai dengan kebutuhan baik perempuan maupun laki-laki, tidak hanya salah satu gender.

Ia melanjutkan nilai tambah yang kedua adalah perempuan cenderung memiliki sifat multitasking karena banyaknya peran yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengurus rumah tangga sambil bekerja maupun sambil mengenyam pendidikan. Saat menjadi pemimpin, kemampuan multitasking tersebut sangat memberikan manfaat bagi organisasi karena perempuan bisa melihat secara lebih detail dan melihat dari sisi-sisi yang tadinya tidak terlihat.

Sri Mulyani menambahkan nilai tambah yang ketiga adalah perempuan memiliki empati atau kepekaan yang lebih besar, sehingga wanita bisa melihat secara lebih peka terhadap kondisi perusahaan. "Dalam hal ini, kemampuan untuk memberikan pelatihan jadi lebih baik untuk membentuk pemimpin yang punya empati, multitasking untuk bisa melihat lebih detail, dan punya emosional intelijen yang lebih banyak akan memberikan dampak pada organisasi yang diharapkan akan lebih positif," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement