REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pihak berwenang Amerika Serikat (AS) sedang menyelidiki salah satu upaya penyelundupan manusia terbesar di lepas pantai negara itu dalam beberapa tahun. Tindakan ini dilakukan usai sebuah kapal yang berisi 356 migran Haiti kandas di Florida Keys pada Ahad (7/3/2022).
Sebanyak 158 orang melompat dari perahu dan berusaha berenang ke arah pantai di Key Largo meskipun laut sedang bergelombang. Menurut US Customs and Border Protection (CBP), mereka diselamatkan dari air dan ditahan oleh Patroli Perbatasan AS. Sedangkan 198 lainnya tetap berada di kapal dan ditahan oleh Penjaga Pantai AS.
Foto-foto yang dibagikan oleh Kepala Agen Patroli Perbatasan Sekotor Miami Walter Slosar menunjukkan sebuah perahu miring dengan berbahaya ke satu sisi di dalam air. Penumpang menggantung di tepi dan sekelompok migran menuju darat terbungkus handuk.
Para migran dalam tahanan Patroli Perbatasan akan ditempatkan dalam proses deportasi. Sementara mereka yang berada dalam tahanan Penjaga Pantai, menurut CBP, akan dipulangkan ke Haiti.
Beberapa migran dirawat di rumah sakit karena cedera ringan tetapi segera dibebaskan. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, tidak seperti insiden pada Januari, ketika sebuah kapal migran terbalik di dekat Bahama di laut yang ganas, hanya menyisakan satu orang yang selamat, satu orang tewas, dan 38 orang hilang.
Penyeberangan kapal migran Haiti semakin sering terjadi ketika negara kepulauan Karibia itu menghadapi krisis ekonomi dan politik yang memburuk. Ditambah lagi penculikan terkait geng semain meningkat.
Penjaga Pantai mengatakan telah menyelamatkan 1.152 warga Haiti sejak Oktober, di samping 3.900 yang ditangkap di laut selama lima tahun sebelumnya.
Pada Agustus 2021, pemerintahan Presiden Joe Biden memberikan keringanan deportasi dan akses izin kerja kepada sekitar 155.000 warga Haiti yang sudah berada di AS. Namun pemerintah dengan cepat mengusir warga Haiti yang mencari suaka di bawah aturan untuk mengekang penyebaran Covid-19. Ribuan orang diusir setelah melintasi perbatasan AS-Meksiko pada September dan mendirikan kamp di bawah jembatan di Del Rio, Texas.