REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Lampu hijau telah diberikan Pemerintah Republik Indonesia untuk kehadiran penonton di stadion pada pertandingan sepak bola. Namun dengan sisa lima pertandingan di Liga 1 2021/2022, tentu akan menjadi sulit untuk diwujudkan.
Ketua Umum Bobotoh Maung Bandung Bersatu (Bomber) Asep Abdul menyambut baik diizinkannya penonton ke stadion. Namun harus ada regulasi jelas mengenai kehadiran penonton tersebut.
"Kami tunggu saja keputusan resminya karena masih ada pembatasan juga, (PPKM) level 3, level 2, dan level 1," kata Asep saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (8/3/2022).
Asep tidak ingin kesimpangsiuran tentang regulasi berimbas buruk bagi suporter. Untuk itu, ia memilih untuk menunggu regulasi yang dibuat oleh pihak terkait.
"Penyampaiannya nanti ke PSSI terus ke klub masing-masing kemudian ke kami sebagai suporter, apa yang harus dilakukan ketika masuk stadion, termasuk soal kaitan dengan protokol kesehatannya," jelas Asep.
Dengan demikian, suporter bisa tahu apakah dia layak untuk bisa hadir ke stadion. Di sisi lain, Asep menyebut kehadiran penonton pun lebih baik saat musim ini selesai.
"Kalau menurut saya mah dengan sisa waktu lima pertandingan tidak relevan. Lebih baik setelah liga usai dulu supaya ada kematangan," kata Asep.
Namun Asep setuju jika di sisa lima pertandingan ini dijadikan simulasi untuk kehadiran penonton. Sehingga baik federasi maupun operator bisa mengevaluasinya hingga akhirnya penonton bisa hadir ke stadion dan mendukung tim kesayangannya.
"Untuk simulasi, misal berapa persennya ya tidak masalah. Satu titik suporter tim mana yang memang ada di Bali untuk percobaan. Kalau menurut saya lebih baik hampir selesai musim, karena lima kali pertandingan lagi, tanggung," kata Asep.