Selasa 08 Mar 2022 16:07 WIB

Rawat Inap RS di Jawa Bali Menurun, Kecuali DIY

Kasus konfirmasi harian Covid-19 di Jawa dan Bali juga telah mengalami tren penurunan

Rep: dessy suciati saputri/ Red: Hiru Muhammad
Tenaga kesehatan memakai alat pelindung diri di RSDC Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Senin (7/3/2022). Pemerintah menurunkan status PPKM menjadi level 2 untuk wilayah Jabodetabek dan Surabaya dikarenakan penurunan kasus konfirmasi harian dan juga rawat inap rumah sakit. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Tenaga kesehatan memakai alat pelindung diri di RSDC Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Senin (7/3/2022). Pemerintah menurunkan status PPKM menjadi level 2 untuk wilayah Jabodetabek dan Surabaya dikarenakan penurunan kasus konfirmasi harian dan juga rawat inap rumah sakit. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, angka rawat inap rumah sakit di seluruh provinsi di Jawa dan Bali telah mengalami penurunan kecuali di Provinsi DI Yogyakarta.

Kendati demikian, ia memperkirakan kondisi rawat inap di DIY akan mengalami penurunan dalam beberapa hari ke depan. “Tingkat rawat inap di rumah sakit di seluruh provinsi Jawa dan Bali juga telah menurun terkecuali DIY. Namun DIY kami perkirakan akan turun dalam berapa hari ke depan ini,” kata Luhut saat konferensi pers, dikutip pada Selasa (8/3).

Baca Juga

Luhut menyebut, kasus konfirmasi harian Covid-19 di Jawa dan Bali juga telah mengalami tren penurunan di seluruh provinsi. Selain itu, jumlah kematian di DKI Jakarta, Bali, dan Banten tercatat telah mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir.

Pemerintah memprediksi, penurunan angka kasus kematian ini juga akan terjadi di provinsi-provinsi lainnya dalam waktu dekat.“Kami memprediksi dalam waktu dekat provinsi lain juga akan mengalami penurunan, mengingat kasus kematian adalah lagging indikator,” kata dia.

Luhut mengatakan, seiring dengan perbaikan situasi pandemi Covid-19, jumlah kabupaten kota yang masuk ke PPKM Level 2 pun meningkat cukup signifikan. Saat ini, wilayah aglomerasi Jabodetabek dan Surabaya Raya kembali masuk ke Level 2 karena penurunan kasus konfirmasi harian dan juga rawat inap rumah sakit.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement