REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut salah satu penelitian, bayam dapat menghambat pertumbuhan polip dan mengurangi risiko kanker usus besar hingga 50 persen. Hubungan antara makanan dan kanker telah bergeser dalam beberapa tahun terakhir.
Para ahli mempercayai bahwa satu dari 20 jenis kanker dapat dihindari melalui pola makan yang sehat. Namun, tidak ada bukti bahwa diet apa pun dapat menyembuhkan penyakit.
Menurut satu badan penelitian, makan bayam secara teratur dapat dikaitkan dengan penurunan risiko kanker usus besar. Studi dari Texas A&M University, adalah salah satu yang pertama menjelaskan terkait hal tersebut.
Para peneliti menemukan bahwa bayam dapat menghambat pertumbuhan polip di antara orang-orang dengan kanker usus besar non-genetik dan genetik. Polip adalah kelompok sel yang tumbuh di dalam lapisan usus besar dan dapat berubah menjadi kanker.
“Dalam mencegah pertumbuhan dari pembentukan, risiko kanker bisa berkurang sebanyak 50 persen pada beberapa pasien,” kata para peneliti itu dilansir dari Express, Selasa (8/3/2022).
Peneliti senior studi itu, Roderick Dashwood, mengatakan konsumsi bayam harus dijalankan untuk individu yang ingin menurunkan risiko penyakit. Kesimpulan itu dibuat berdasarkan percobaan pada tikus, yang diberi makan bayam selama 26 pekan.
Hasilnya menunjukkan adanya kemanjuran anti-tumor yang signifikan. Sayuran yang harganya relatif murah itu mengandung zeaxanthin dan karotenoid tinggi yang telah terbukti dapat membuang radikal bebas dari tubuh.
Radikal bebas menyebabkan kerusakan DNA, berperan dalam perkembangan kanker dan penyakit lainnya. Kanker adalah sekelompok penyakit yang ditandai dengan pembelahan dan penggandaan sel-sel ganas yang tidak terkendali. Kondisi ini dapat diobati pada tahap awal, tetapi dapat dengan cepat mematikan jika menyebar ke daerah lain di dalam tubuh.