Selasa 08 Mar 2022 20:13 WIB

Kasus Covid-19 Pengaruhi Tingginya Angka Kematian Ibu di Kota Tangerang

Kematian ibu di Kota Tangerang pada 2021 melebihi angka prediksi

Rep: Eva Rianti / Red: Nur Aini
Bayi mengenggam jari Ibunya (Ilustrasi). Dinas Kesehatan Kota Tangerang mencatat, angka kematian ibu di Kota Tangerang pada 2021 melebihi angka prediksi.
Foto: Youtube
Bayi mengenggam jari Ibunya (Ilustrasi). Dinas Kesehatan Kota Tangerang mencatat, angka kematian ibu di Kota Tangerang pada 2021 melebihi angka prediksi.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Dinas Kesehatan Kota Tangerang mencatat, angka kematian ibu di Kota Tangerang pada 2021 melebihi angka prediksi. Salah satu faktor yang memengaruhinya adalah kasus Covid-19.

“Jumlah kematian ibu di Kota Tangerang adalah yang terendah se-Provinsi Banten. Namun, angka kematian ibu 2021 out the track dari target 12,90 per 100.000 kelahiran hidup atau lima kasus kematian ibu. Realisasinya 15,47 per 100.000 kelahiran hidup atau enam kasus kematian ibu. Pandemi turut berkontribusi terhadap peningkatan ini,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dini Anggraeni, Selasa (8/3/2022).

Baca Juga

Dini mengatakan, pihaknya melakukan sejumlah upaya untuk dapat menekan angka kematian ibu di Kota Tangerang. Hal itu yakni dengan melakukan upaya kerja sama dengan sejumlah pihak untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi ibu serta bayi baru lahir di Tangerang.

Salah satunya kerja sama dengan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID). Kerja sama itu dikukuhkan melalui penggalangan komitmen lintas sektor, serta launching program momentum private health care delivery (MPHD) yang digelar pada Selasa (8/3/2022).

Dini menjelaskan, MPHD merupakan proyek global yang ditujukan untuk meningkatkan keterlibatan dan efektivitas fasilitas kesehatan swasta secara berkelanjutan. Seperti penyediaan layanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang berkualitas dan berkontribusi dalam penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir.

Selain upaya kerja sama tersebut, Dinkes Kota Tangerang juga melakukan upaya pemantauan dan pendampingan bagi ibu dan bayi yang dilakukan oleh kader srikandi. Di samping itu juga, membuat aplikasi pemantauan kesehatan ibu dan bayi baru lahir dan aplikasi rujukan kedaruratan.

“Juga meningkatkan status 17 puskesmas menjadi puskesmas dengan persalinan 24 jam, hingga memudahkan rujukan ambulans gratis dan smart 119,” tutur Dini. 

Dini menambahkan, pihaknya berkomitmen dalam menjalankan gerakan penyelamatan ibu dan bayi baru lahir menuju Kota Tangerang yang zero death atau nol angka kematian ibu di wilayah tersebut.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement