Selasa 08 Mar 2022 21:44 WIB

Pacu Produksi dan Ekspor Peternakan, Kementan Optimalkan Investasi dan KUR

Tahun 2021 serapan KUR sektor pertanian mencapai sebesar Rp 85,61 triliun

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 8017/SE/PK.320/F/06/2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Kurban Dalam Masa Pandemi Corona Virus Covid-19.
Foto: Kementan
Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 8017/SE/PK.320/F/06/2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Kurban Dalam Masa Pandemi Corona Virus Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG--Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendorong pelaku usaha bidang peternakan untuk pengembangan usahanya melalui investasi dan pembiayaan dari Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hal tersebut disampaikan saat membuka Rapat Koordinasi Teknis Nasional (Rakorteknas) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Selasa (8/3).

Menteri Pertanian SYL menyampaikan, dalam konteks penguatan produksi pangan serra mendorong peningkatan nilai tambah dan daya saing produk, Kementerian Pertanian pada tahun 2022 melanjutkan Program Super Prioritas Pertanian dengan meningkatkan investasi di sektor pertanian baik pada sisi hulu maupun hilir. “Saya berharap Ditjen PKH dapat segera mengimplementasikan Program Super Prioritas Peternakan dan Kesehatan Hewan yaitu (1). Pengembangan sapi model Tapos; (2). Korporasi kambing/domba; dan (3). Pengembangan sarang Burung Walet (SBW),” ujarnya menambahkan.

Baca Juga

Pada kesempatan tersebut, Menteri Pertanian SYL melakukan komunikasi langsung dengan Duta Besar Indonesia untuk Qatar melalui zoom. Dimana, Dubes Qatar untuk Indonesia, Ridwan Hasan mendukung kerjasama investasi di bidang peternakan antara PT. Baladna Food Industries (Qatar Q.P.S.C) dengan PT.  Berdikari senilai USD 500 juta setara Rp. 7,25 Triliun. PT. Baladna menargetkan akan melakukan investasi sapi indukan sebanyak 10 ribu ekor dan target produksi 100 juta liter susu segar pada tahun pertama.

“Kita saat ini mendorong terus peningkatan produksi dan ekspor komoditas pertanian, baik melalui investasi swasta maupun pembiayaan dari Perbankan,” ungkap Mentan SYL. 

Ia sebutkan, tahun 2021 serapan KUR sektor pertanian mencapai sebesar Rp 85,61 triliun dari target sebesar Rp 70 triliun atau mencapai 122,31 persen. Realisasi pembiayaan dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) sub sektor peternakan mencapai sebesar Rp. 15,54 Triliun (103,19 persen dari target Rp. 15,06 Triliun). Atas pencapaian KUR sektor pertanian yang melebihi target tersebut, tanggal 18 Januari 2022, Menteri Koordinator Bidang Perekenomian memberikan Penghargaan KUR 2021 kepada Kementerian Pertanian.

Realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada Subsektor Peternakan hingga tahun 2021 mencapai Rp 2.1 Trilyun, sedangkan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp. 416,9 Milyar.

Pada acara Rakorteknas ini, dilakukan penandatanganan Pengembangan Kerjasama Investasi di Bidang Peternakan antara PT. Baladna Food Industries (Qatar Q.P.S.C) dengan PT.  Berdikari dan penandatanganan Kerjasama dengan Perbankan untuk fasilitasi pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan PT. BNI.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah menyampaikan, kerjasama investasi dan pembiayaan ini sebagai wujud sinergi dan komitmen untuk mencapai target pembangunan peternakan dan kesehatan hewan nasional. “Khususnya untuk tahun 2024 kita harapkan produksi dan ekspor komoditas peternakan dan Kesehatan hewan kita harapkan meningkat,”ujar Nasrullah.

Menurutnya, kerjasama ini dimaksudkan sebagai salah satu landasan dalam pelaksanaan untuk mendukung pengembangan dan peningkatan usaha kecil dan menengah (UKM) dengan memberikan permodalan kepada peternak melalui investasi dan penyaluran Kredit Usaha Rakyat. “Kerjasama ini diharapkan bisa meningkatkan penyaluran KUR untuk mendukung Program Prioritas Ditjen PKH, khususnya di sektor peternakan,” ungkapnya.

Ia katakan, ruang lingkup kerjasama dengan BNI meliputi penyaluran KUR kepada peternak untuk mendukung Program Prioritas Ditjen PKH di Sektor Peternakan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Kemudian, pemberian informasi dan data peternakan serta sentra-sentra lokasi pengembangan peternakan untuk keperluan analisa terhadap pengajuan permohonan KUR dan monitoring, serta evaluasi pelaksanaan pemanfaatan KUR oleh peternak.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement